Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Persaingan Menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto

Muhaimin Iskandar ngotot menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Bersaing dengan Erick Thohir.

16 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERBINCANG sekitar tiga jam dengan Prabowo Subianto pada Ahad, 9 Juli lalu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar membicarakan kesiapannya menjadi calon wakil presiden. Menjamu Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan air zamzam, jus, dan bakso, Muhaimin menyampaikan kenaikan elektabilitas partainya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kenaikan elektabilitas di dua provinsi itu menaikkan daya tawar Muhaimin untuk menjadi calon wakil presiden,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda kepada Tempo, Rabu, 12 Juli lalu. Syaiful ikut mendampingi bosnya dalam pertemuan di rumah dinas Muhaimin sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori mengatakan di provinsi itu partainya berada di urutan kedua di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sedangkan di Jawa Timur, elektabilitas PKB nomor satu. Pada pemilihan presiden 2019, Prabowo hanya mendulang 22,71 persen suara di Jawa Tengah dan 34,21 persen di Jawa Timur.

Dengan bekal elektabilitas itu, Muhaimin berharap peran PKB di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya—gabungan PKB-Gerindra—lebih diperhitungkan. Termasuk soal penentuan nama calon wakil presiden. PKB mengajukan Cak Imin—panggilan Muhaimin—sebagai pendamping Prabowo.

Gayung bersambut. Setelah mendengar penjelasan Muhaimin, Prabowo menyatakan memasrahkan urusan calon wakil presiden kepada bekas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu. “Beliau menyampaikan, soal kursi cawapres mau dipakai sendiri oleh PKB atau dilimpahkan ke orang lain, itu keputusan Cak Imin,” ujar Syaiful.

Juru bicara pemenangan pemilu Gerindra, Budisatrio Djiwandono, membenarkan informasi itu. Menurut dia, Prabowo menghormati kontrak politik antara Gerindra dan PKB yang diteken pada Agustus 2022. Seusai pertemuan, Prabowo Subianto mengakui soal peran Muhaimin. “Kalau mereka dukung saya, ya mereka akan sangat menentukan siapa wakil presiden,” ucap Prabowo.

Perjumpaan di Widya Chandra berlangsung mendadak. Prabowo—kini Menteri Pertahanan—menginisiasi pertemuan tersebut malam sebelumnya. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlori bercerita, Muhaimin hari itu akan mengisi pertemuan lintas agama di Semarang pada Ahad siang, 9 Juli. Tapi acara itu batal karena kedatangan Prabowo.

Tiga politikus dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bercerita, pertemuan itu merupakan upaya Gerindra agar PKB tak hengkang dari koalisi. Sebab, PKB disebut-sebut telah mendapat tawaran dari PDI Perjuangan untuk ikut mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Budisatrio Djiwandono, Wakil Ketua Umum Gerindra, berujar partainya masih memerlukan PKB. Terutama untuk membantu pemenangan di Pulau Jawa. Berdasarkan hasil survei, Gerindra hanya menang di Jawa Barat. “Jadi, jika bersatu dengan PKB, Gerindra akan memiliki kekuatan besar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” tutur Budisatrio.

Dua petinggi PKB mengakui komunikasi partainya dengan PDIP sedang intens. Lima hari sebelum pertemuan di Widya Chandra, atau pada Selasa, 4 Juli lalu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bertemu dengan Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di DPR. Pertemuan itu membahas kemungkinan PKB berkoalisi dengan partai banteng.

Kepada Tempo saat ditemui di rumah pemenangan Ganjar di Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juli lalu, Hasto menyatakan PDIP membuka komunikasi dengan semua partai politik. Sedangkan soal pertemuannya dengan Cucun, Hasto enggan berkomentar banyak. “Kami perlu berkomunikasi untuk membahas keputusan-keputusan penting,” ujar Hasto.

Pengurus PDIP meyakini koalisi pendukung Ganjar Pranowo bakal lebih kuat jika PKB bergabung. Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, bercerita bahwa partainya merujuk pada hasil Pemilihan Umum 2019, yaitu 40 persen kader PKB memilih Joko Widodo. Sedangkan suara PKB yang beralih ke Prabowo hanya sekitar 20 persen.

Di kalangan internal PKB, pembicaraan kemungkinan bergabung dengan PDIP masih terbuka lebar. Pada 2014 dan 2019, PKB berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Jokowi. “Secara historis, kelompok Nahdlatul Ulama PKB dan Marhaen PDIP itu sudah nyambung,” kata Yusuf Chudlori.

Penjajakan PKB untuk membelot dari Prabowo Subianto tak lepas dari persaingan calon wakil presiden yang akan mendampingi mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Seorang elite Gerindra dan politikus PKB mengatakan Muhaimin Iskandar belum menjadi pilihan pertama sebagai calon wakil presiden Prabowo. Yang menguat adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Belakangan, tingkat keterpilihan Erick makin kuat. Hasil sigi Lembaga Survei Indonesia pada 1-8 Juli lalu menunjukkan elektabilitas Erick sebagai calon wakil presiden mencapai 21,2 persen. Ia unggul atas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang berelektabilitas 19,6 persen, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (17,5 persen).

Sementara PKB mengajukan Muhaimin sebagai pendamping Prabowo, Partai Amanat Nasional berulang kali menyorongkan nama Erick. Misalnya dalam pertemuan dengan petinggi Gerindra pada Senin, 5 Juni lalu. “PAN sekarang menunggu respons Pak Prabowo,” ucap Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno kepada Tempo, Rabu, 12 Juli lalu.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Mochamad Iriawan menyebutkan Prabowo akan membuka perundingan perihal nama calon wakil presiden dengan PAN jika partai itu bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. “Sambil kita melihat perkembangan elektabilitas,” ujar mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia itu di Kemang, Jakarta Selatan.

Dua politikus PKB dan dua petinggi PAN bercerita, Erick Thohir beberapa kali melobi Muhaimin Iskandar untuk menyerahkan kursi calon wakil presiden. Melalui kakaknya, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, Erick disebut menawarkan gula-gula, seperti sokongan logistik. “Tapi belakangan (Boy dan Erick) sudah jarang bertemu (dengan Muhaimin),” tutur Ketua PKB Jawa Tengah Yusuf Chudlori.

Menteri BUMN Erick Thohir bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kantor DPW PAN Jawa Timur, di Surabaya, 14 Juni 2023. Antara/Didik Suhartono

Dihubungi melalui pesan pendek hingga Sabtu, 15 Juli lalu, Erick dan Garibaldi belum memberikan tanggapan. Ketika ditemui di kantornya, Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Kamis, 13 Juli lalu, Erick tak berkenan membicarakan bursa calon wakil presiden. “Nanti ada waktunya,” kata Erick.

Sejumlah politikus PKB memastikan Muhaimin Iskandar belum ingin menyerahkan kursi calon wakil presiden kepada siapa pun. Kecuali jika ada campur tangan Presiden Joko Widodo dalam penentuan bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto. Belakangan, sinyal dukungan Jokowi terhadap Prabowo menguat.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid bercerita, Muhaimin kian serius bersiap menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Seperti pengantin, Muhaimin kini sedang “dipingit” oleh PKB. “Cak Imin sudah ada pasangannya. Siapa lagi kalau bukan Gerindra,” ujarnya di Jakarta Pusat, Senin, 19 Juni lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Raymundus Rikang, Egi Adyatama, Ima Dini Shafira, Riani Sanusi Putri, dan Amelia Rahima Sari berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Tunda Akad Calon Pengantin"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus