Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Taktik Kampanye Prabowo Subianto

Prabowo Subianto disebut-sebut mengubah gaya komunikasi. Meniru gaya Jokowi.

16 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERDIRI di mobil Toyota Alphard putih beratap terbuka, Prabowo Subianto menyapa simpatisannya setelah menghadiri reuni akbar Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya di Graha Pradipta Jogja Expo Center, Yogyakarta, Rabu, 3 Mei lalu. Berkali-kali ia mengambil kaus dari dalam mobil, lalu membagikan kepada para pendukung yang meneriakkan namanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa bulan belakangan, Ketua Umum Partai Gerindra itu kerap bagi-bagi kaus saat pergi ke luar kota. Langkah ini mengikuti gaya Presiden Joko Widodo saat berinteraksi dengan masyarakat. “Beliau mengatakan Pak Jokowi adalah gurunya,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Mochamad Iriawan, Rabu, 12 Juli lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan pada 2019, Prabowo kerap mendampingi Jokowi saat berkunjung ke luar kota. Intensitas kebersamaan mereka meningkat sejak awal 2023. Jokowi bahkan mengajak Prabowo dalam sejumlah acara yang tak terkait dengan urusan pertahanan, seperti penanaman pohon bakau dan peresmian rumah sakit.

Momentum kebersamaan itu dimanfaatkan Prabowo untuk belajar menarik simpati masyarakat. Prabowo mempraktikkannya saat peresmian 11 titik air bersih baru di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Mei lalu. Ia mencuci muka dan menyapa anak-anak yang sedang mandi. “Dulu gaya seperti ini tak pernah dilakukan. Belajar dari mana? Ya, Pak Jokowi,” ucap Iriawan.

Bukan hanya soal menyapa publik, Prabowo juga meniru gaya Jokowi ketika berpidato. Berbagai pidatonya saat ini dibuat dalam bentuk poin per poin agar lebih ringkas dan tak bertele-tele. Seorang petinggi Gerindra menyebutkan perubahan orasi Prabowo itu hasil mempelajari cara Jokowi saat berpidato dalam rapat kabinet ataupun ketika turun ke daerah.

Kini Prabowo jarang terlihat meledak-ledak seperti pada masa kampanye pemilihan presiden 2014 dan 2019. Daripada menonjolkan urat wajah, ia lebih banyak tersenyum. Pun Prabowo tanpa sungkan kerap memuji Jokowi dalam berbagai pertemuan.

Ketua Umum Organisasi Sayap Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar), Rahayu Saraswati, mengklaim tak ada yang berubah dari gaya komunikasi Prabowo dulu dan sekarang. Tapi Rahayu menilai pembawaan santai Prabowo di depan publik kini lebih sering terlihat. Menurut Rahayu, cara itu dianggap lebih bisa diterima publik.

“Kami lebih memberikan konfirmasi kepada beliau bahwa sikap beliau yang santai dan apa adanya cocok dan sudah sangat pas dengan semangat anak muda,” ujar kemenakan Prabowo ini pada Jumat, 14 Juli lalu.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menyatakan gestur yang meledak-ledak untuk agitasi politik tak cocok digunakan saat ini. “Gaya kalem, populis, dan filantropis dianggap lebih tepat untuk memikat publik,” kata Wasisto.

Tiga petinggi Gerindra menyebutkan perubahan gaya komunikasi Prabowo tak terlepas dari upaya menggenjot elektabilitas menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024[PD1] . Khususnya menggaet pemilih muda. Daftar pemilih tetap yang dirilis Komisi Pemilihan Umum menunjukkan jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 mencapai 52 persen atau lebih dari 106 juta jiwa.

Salah satu upaya menggaungkan nama eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat itu adalah menggelar turnamen sepak bola Prabowo Cup. Turnamen ini telah digelar di Pemalang Raya pada Mei-Juni lalu. Saat ini turnamen tengah berjalan di Solo Raya dengan nama Liga Bola Rakyat.

Juru bicara Gerindra, Budisatrio Djiwandono, mengatakan turnamen sepak bola sebenarnya telah lama diselenggarakan partainya. Tahun lalu nama turnamen ini adalah Nusantara Open Prabowo Cup. Saat itu kompetisi digulirkan untuk kategori umur di bawah 16 tahun. Namun tahun ini turnamen difokuskan pada kategori umum dengan peserta di rentang usia 18-40 tahun.

Budisatrio tak membantah anggapan bahwa turnamen ini menjadi salah satu upaya mempopulerkan nama Prabowo, khususnya di dua daerah Jawa Tengah yang didominasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. “Turnamen ini menunjukkan bahwa Pak Prabowo concern pada sepak bola,” tutur Budi—sapaan Budisatrio.

Upaya menggenjot perolehan suara di kalangan milenial dan generasi Z ini cukup ampuh. Hasil sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1-8 Juli lalu menunjukkan elektabilitas Prabowo mengungguli dua calon presiden lain, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Prabowo unggul dengan 35,8 persen.

Survei LSI juga menunjukkan pemilih pada rentang usia 17-40 tahun lebih banyak yang mendukung Prabowo. Pun Prabowo unggul di kalangan pemilih berusia lebih dari 55 tahun. Untuk mempopulerkan Prabowo—tahun ini berusia 71 tahun—di kalangan pemilih muda, pengurus Gerindra juga mendorong bos mereka tampil di sejumlah acara siniar.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Mochamad Iriawan menyebutkan siniar yang dihadiri Prabowo digandrungi kalangan milenial dan gen Z. Cara ini, kata Iriawan, hampir pasti tak akan dijalankan oleh Prabowo yang lama. “Beliau sekarang nonton bola, nonton konser. Itu kan butuh tenaga dan pikiran,” ujar Iriawan.

Suara milenial dan gen Z juga menjadi incaran calon presiden lain. Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, mengakui adanya pergeseran suara pemilih muda ke Prabowo. “Suara milenial saja ada sekitar 30 persen, wajar diperebutkan,” ucap Deddy.

Di media sosial, akun Prabowo terlihat kalah aktif dibanding akun dua calon presiden lain. Per Sabtu, 15 Juli lalu, Ganjar Pranowo tercatat telah membuat lebih dari 7.000 konten di akun Instagram pribadinya. Akun Anies Baswedan menampilkan lebih dari 4.000 unggahan. Sedangkan Prabowo kurang dari 850 konten.

Ratusan konten itu tak melulu menampilkan wajah Prabowo. Beberapa menampilkan suasana kota, foto acara, dan foto makanan. Prabowo juga cukup sering membagikan momen dia saat bertemu dan mendampingi Jokowi.

Sejumlah sumber di kalangan internal Gerindra mengatakan anak semata wayang Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit, menjadi penanggung jawab isi halaman akun Instagram Prabowo. Didit yang merupakan perancang busana juga bertanggung jawab membuatkan pakaian ayahnya dalam berbagai kesempatan.

Meski terlihat lebih pasif, tingkat keterpilihan Prabowo di kalangan pengguna media sosial cukup signifikan. Hasil sigi LSI Denny J.A. pada 30 Mei-12 Juni 2023 menyebutkan Prabowo menjadi calon presiden pilihan utama pengguna Facebook dan YouTube.

Wasisto Raharjo Jati, peneliti BRIN, mengatakan kenaikan elektabilitas itu dipengaruhi gaya komunikasi Prabowo yang konsisten membingkai nasionalisme dengan berbagai isu aktual, seperti ancaman luar negeri, pencurian ikan, dan penjarahan sumber daya alam. “Dikotomi ‘asing’ dan ‘nasionalis’ ini mampu menarik perhatian anak muda,” kata Wasisto.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Raymundus Rikang dan Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Cuci Muka Mantan Komandan"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus