Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan beberapa upaya untuk menghindari aksi corat-coret baju seragam SMA saat pengumuman kelulusan SMA 2018 di Jakarta. Salah satunya mengimbau siswa tak menggunakan baju ciri khas sekolah saat pengumuman.
"Bisa seperti menggunakan baju adat, batik, atau kebaya agar menghindari hal-hal itu," ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Bowo Irianto kepada Tempo melalui sambungan telepon, Kamis, 3 Mei 2018.
Hari ini, pengumuman kelulusan SMA 2018 dilakukan serempak berbasis website sekolah.
Sekitar 54 ribu siswa dari 450 SMA, termasuk 117 SMA negeri di Jakarta, telah mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada April lalu. Untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), ada sekitar 589 sekolah peserta UNBK tahun ini, 63 di antaranya SMK negeri. Total siswa SMK di Jakarta yang ikut UNBK 2018 sekitar 64 ribu.
Menurut Bowo, pengumuman lewat website sekolah ini dipilih agar siswa tak melakukan aksi corat-coret seragam SMA. Pengumuman berbasis website membuat siswa tak harus datang ke sekolah. "Ya, tapi tak ada larangan siswa yang mau datang ke sekolah," katanya.
Bowo juga mengimbau setiap sekolah mengantisipasi aksi corat-coret seragam SMA seusai pengumuman kelulusan SMA 2018. Setiap sekolah diminta mengawasi tindakan siswa-siswinya. "Mereka (sekolah) memonitor perkembangan agar hal-hal seperti itu tak terjadi," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini