Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stunting adalah masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan dan disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, yang biasanya baru terlihat di usia 2 tahun. Namun, mengatasi bayi stunting di usia lebih dari 2 tahun itu sudah terlambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, cara terbaik untuk menghindari anak stunting adalah dengan menimbang berat badannya secara rutin setiap bulan. Saat mengukur berat bayi, biasanya akan terlihat bila berat badan kurang dari seharusnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel terkait:
Stunting Bisa Dicegah Setelah Bayi Lahir, Jangan Lewat 2 Tahun
Ahli Jelaskan Cara Tepat Menangani Bayi Stunting
Makanan juga memiliki peran penting dalam memastikan kalau bayi mendapatkan gizi yang cukup dalam masa perkembangan dan pertumbuhan. Ketika melihat bayi memiliki berat badan kurang dari seharusnya, orang tua harus menyesuaikan makanan bayi agar bisa mengejar bobot yang sesuai.
“Kalau melihat jenis makanan yang mengandung kalori tertinggi itu lemak. Kalau berat badan kurang, harus makan makanan yang banyak mengandung lemak,” jelas Rini Sekartini, Pakar Tumbuh Kembang Anak serta Ketua IDAI Cabang Jakarta, di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Oktober 2018.
Rini menjelaskan kalau anak bisa diberikan nasi dengan minyak zaitun atau santan bila ingin menaikkan berat badan. Namun, perlu diperhatikan kalau menaikkan berat badan bukan melalui porsi makan dan lebih pada jenis makanan yang pas.
Baca juga:
Ini Yang Harus Diperhatikan agar Anak Tidak Stunting
Makan Telur Setiap Hari, Stunting Berkurang Hampir 50 Persen
“Bisa juga buah-buahan yang banyak kalorinya, seperti mangga dan alpukat. Jadi enggak harus banyak, yang penting kalorinya yang tinggi,” lanjut Rini.
Untuk menghindari stunting, berat badan kurang harus dikejar agar bayi memiliki berat yang normal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan makan makanan yang memiliki banyak kalori.