Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Citra Kharisma Kehilangan Orang Tua, Ini Dampaknya Kata Psikolog

Artis Citra Kharisma kehilangan kedua orang tuanya secara mendadak. Psikolog ungkap dampaknya.

12 Mei 2018 | 14.59 WIB

Citra Kharisma. Tabloidbintang.com
Perbesar
Citra Kharisma. Tabloidbintang.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari Citra Kharisma, aktris sekaligus presenter yang sempat mewarnai layar kaca. Pasalnya, kedua orang tuanya, Bambang Soekijanto, 67 tahun, dan Sri Artiany, 61, ditemukan di laut dalam keadaan tewas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perasaan sedih terlihat dari unggahan Citra di akunnya, @citzkharizma. Dalam postingan tersebut Citra mencurahkan kesedihannya karena kehilangan orang tua secara bersamaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kedekatan mantan presenter “Kiss” tersebut dengan kedua orang tua sangat terlihat. Terbukti beberapa kali citra kerap mengunggah foto kedua orang tuanya saat sedang menghabiskan waktu bersama di Instagram.

Citra kharisma meluapkan kesedihan karena kehilangan kedua orang tuanya. instagram

Ikatan darah antara anak dan kedua orang tua memang tak bisa dilepaskan, apalagi hubungan keintiman antara anggota keluarga akan mempengaruhi sisi psikologis anak-anaknya juga.

“Pada usia berapapun, kehilangan orang tua tidak pernah mudah karena koneksi paling kuat yang kita alami dengan manusia lain itu adalah dengan orang tua,” kata Rina Olivia, psikolog yang juga Founder Dayaguna Consulting dan juga Professional Coach.

Dampak pada setiap mungkin beraneka ragam, tergantung kedekatan dengan orang tuanya dilihat dari faktor lain seperti anak yang tinggal bersama orang tuanya, atau anak yang memiliki koneksi emosi yang baik dengan orang tuanya dan faktor lainnya.

Situasi orang tua meninggal mendadak tentu tidak mudah bagi setiap orang. Terkadang, orang mungkin merasa semakin dewasa maka akan jadi lebih mudah untuk melepaskan orang tua yang meninggal.

Namun hal tersebut sangat bergantung kepada bagaimana komunikasi atau kedekatan emosi antara anak dan kedua orang tuanya. Bahkan bagi orang yang sudah sama dewasanya, usia matang 60 tahun ke atas, kehilangan orang tua pun akan merasakan kehampaan.

“Berapapun usia anak, dalam kondisi tiba-tiba atau tidak kehilangannya, ketika koneksi terputus karena sesuatu yg alamiah sekalipun, rasa hilang pasti ada,” jelas Rani.

Kesedihan yang timbul saat kehilangan seseorang merupakan suatu tanda ataupun alarm dari diri kita bahwa sesuatu yang pernah ada telah hilang dan yang menghilang itu berharga. Jadi ketika seseorang kehilangan secara mendadak, akan timbul campuran emosi seperti sedih ataupun marah pada keadaan yang menandakan bahwa hubungan dengan orang yang bersangkutan adalah berharga bagi orang tersebut.

“Sebenarnya alur emosi yang dialami akan beragam,” lanjut Rani menjelaskan.

CANDRIKA RADITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus