Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Citroen Hadir Kembali Via Indomobil, Ini Sejarahnya di Indonesia

Merek Prancis Citroen memboyong tiga model mobil baru di Indonesia, yakni Citroen C5 Aircross, New C3, dan mobil listrik e-C4.

4 Oktober 2022 | 18.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Merek mobil Prancis, Citroen, resmi kembali hadir di Indonesia setelah hengkang pada 1994. Citroen akan meramaikan pasar otomotif dalam negeri melalui distributor tunggal Indomobil Group.

"Citroen sangat percaya bahwa mobilitas harus dapat diakses oleh semua orang dan kami ingin menawarkan lebih banyak pilihan yang memberikan kebebasan mobilitas kepada masyarakat Indonesia," kata CEO Citroen Vincent Cobee dalam seremoni kehadiran Citroen di Jakarta hari ini, Selasa, 4 Oktober 2022.

Anak usaha Indomobil, PT Indomobil Wahana Trada, akan memasarkan mobil Citroen serta memberikan layanan purna jual. Kehadiran Citroen imi setelah Stellantis, perusahaan induk Citroen, melihat peluang yang besar di pasar otomotif di Indonesia.

"Inilah kualitas yang dicari Stellantis sebagai mitra untuk membantu kami meluncurkan Citroen di Indonesia, yang merupakan bagian dari strategi kami untuk pertumbuhan di kawasan, di bawah rencana global Dare Forward 2030," tutur Chief Operating Officer Stellantis India dan Asia Pasifik Carl Smiley.

Citroen C3 R5 yang akan digunakan Sean Gelael di Danau Toba Rally 2019. Jakarta, 31 Oktober 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

Citroen memboyong tiga model mobil baru di Indonesia, yakni Citroen C5 Aircross, New C3, dan mobil listrik e-C4. Ketiganya telah dipasarkan di Eropa, bahkan Citroen C3 dan C5 sudah mengaspal dan diproduksi di India.

Mobil Citroen pertama kali berlalu lalang di jalanan Indonesia pada awal 1960-an, melalui individu seperti diplomat dan ekspatriat. Salah satunya oleh para insinyur Prancis yang dipekerjakan dalam proyek pembangunan Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat, pada 1957-1967.

Pada 1968, Citroen hadir secara resmi di Indonesia melalui PT Alun sebagai agen pemegang merek (APM) Citroen di Indonesia. Lalu pada 1975, PT Alun mendirikan pabrikan perakitan Citroen di Cakung, Jakarta Timur. Pada 1975-1985, Citroen kembali dibawa oleh insinyur Prancis yang dipekerjakan pada proyek Bandara Cengkareng, kini disebut Bandara Soekarno-Hatta.

Pada 1991, di Prancis, Citroen diakuisisi oleh Peugeot lalu bergabung dalam PSA Peugeot Citroen. Kemudian pada 1994 Citroen resmi hengkang dari Indonesia. Selanjutnya, pada 2016 PSA Peugeot Citroen berganti nama menjadi Groupe PSA (PSA Grup) atau Stellantis, dengan nama resmi Peugeot SA (Peugeot Societe Anonyme).

Baca: Unik, Citroen Bikin Mobil dengan Atap Terbuat dari Kardus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus