Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Andrew Susanto, seorang pengusaha yang juga tercatat sebagain investor Holywings Group, kagum dengan kejujuran Edi Sonjaya, cleaning service Mall Kelapa Gading 3, Jakarta Utara yang mengembalikan dompet Hotman Paris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andrew yang juga teman pengacara Hotman Paris Hutapea itu ikut memberis segepok uang yang dibungkus dalam amplop warna putih kepada Edi karena telah mengembalikan dompet milik Hotman dalam kondisi utuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hotman Paris tidak memamerkan jumlah uang yang ia berikan kepada petugas cleaning service itu."Kalo kita kasih ke orang jangan sebut jumlahnya dong, itu namanya pamer," ujar Hotman di Lobby MKG 3, Jakarta Utara, Kamis, 23 Maret 2023.
Andrew menjelaskan pemberian uang itu sebagai bentuk rasa kekagumannya atas kejujuran Edi yang mengembalikan dompet milik Hotman Paris. Dompet tersebut terjatuh tak lama setelah Hotman turun dari mobil. Edi yang melihat dompet tersebut dengan cepat menyusul Hotman dan mengembalikannya.
Menurut Andrew, dirinya sempat menghubungi Edi sekaligus ingin merekrutnya menjadi karyawan. Tetapi setelah Andrew pikir ulang, ia urungkan niat itu karena dia anggap hal itu tidak etis karena Edi telah bekerja dengan pihak mall.
"Jadi impian semua pengusaha itu pingin punya karyawan yang jujur," kata Andrew saat menemani Hotman menemui Edi di Mall Kelapa Gading 3, Kamis, 23 Maret 2023.
Modal kejujuran yang dimiliki Edi membuat Andrew langsung terpincut. Dia pun menjanjikan kepada Edi, bahwa petugas cleaning service itu bisa gabung kapan pun dengan dia.
Andrew ingin kehadiran Edi bisa menginsipirasi perilaku jujur untuk semua rekan kerjanya. "Itu impian semua pengusaha pasti," tutur investor Holywings Group itu.
Sebelumnya, Edi mengembalikan dompet Hotman Paris yang terjatuh. Dia melihat benda itu sudah tergeletak di dekat Hotman turun dari mobil.
Edi sendiri tidak melihat secara langsung dompet Hotman terjatuh, tapi dia bisa langsung memperkirakan bahwa itu milik Hotman Paris karena lokasinya tak jauh dari tempat pengacara kondnag itu turun dari mobil.
Awalnya, dia sempat menolak imbalan dari Hotman karena merasa ikhlas. Tetapi saat pengacara itu pulang, Edi kembali disodorkan sekira dua lembar uang. "Walaupun akhirnya gua paksa-paksain, akhirnya mau juga. Walaupun sedikit," tutur Hotman Paris.