Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Memasuki puncak musim penghujan dan cuaca ekstrim yang terjadi di akhir tahun 2017, Bupati Bogor menetapkan siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Bogor hingga bulau Mei 2018.
"Status Siaga darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bogor sudah ditetapkan dari tanggal 1 November 2017 hingga 31 Mei 2018 mendatang," kata Bupati Bogor Nurhayanti, saat dihubungi Minggu 3 Desember 2017.
Menurut dia, ada 23 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor yang masuk dalam zona merah rawan bencana alam, baik bencana kekeringan, angin puting beliung, bencana banjir dan tanah longsor. "Karena sebagian besar kecamatan di Kabupaten Bogor merupakan zona merah bencana alam, sehingga kesiap siagaan melalui desa siaga bencana yang melibatkan aparat desa dan warga sekitar," kata dia.
Baca: Hoax Katulampa Jebol Bikin Telepon Penjaga Tak Henti Berdering
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengatakan, curah hujan dengan intensitas ekstrim yang merata di wilayah Bogor terjadi sepanjang hari. Cuaca ekstrim itu membuat Kabupaten Bogor masuk dalam Kota /Kabupaten di Povinsi Jawa Barat sebagai daerah yang berstatus Siaga bahaya bencana banjir dan longsor.
"Tercatat sebanyak 27 Kota dan Kabupaten ditetapkan dengan status siaga darurat bencana banjir dan longsor di Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Bogor masuk di dalamnya," kata dia.
Berdasarkan data di BPBD Kabupaten Bogor, ada sekitar 12 Kecamatan masuk dalam zona merah atau yang memiliki risiko paling tinggi terjadinya tanah longsor. "Karena letak geografis sebagian besar daeranya merupakan pengunungan, perbukitan, "kata Budi.
Kecamatan risiko tinggi longsor yakni Kecamatan Leuwiliang, Cigombong, Nanggung dan Sukamakmur. "Sementara kecamatan masuk dalam zona kuning atau risiko sedang yakni kecamatan Cigudeg, Kecamatan Rumpin, Babakan Madang, Caringin, Pamijaha, Cisarua" kata dia.
Kecamatan di Kabupaten Bogor yang merupakan derah rawan banjir yakni Kecamatan Tanjungsari, Cisarua, Cariu, Nanggung, Jonggol, Gunungputri, Parungpanjang, Leuwiliang dan Leuwisaden. "Sebagian besar kecamatan tersebut dilintasi dan diapit oleh aliran sungai besar diantaranya Ciliwung, Cisadane, Sungai Cibeet, Cileungsi Citarum," kata Budi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Budi Suhardi menuturkan, saat ini cuaca di sebagain besar di Daerah Jawa Barat terutama wilayah Bogor baru masuk musim penghujan. "Karakter cuaca saat ini hujan turun cukup deras dan durasinya sangat panjang serta terjadi sepanjang hari," kata dia.
Pada cuaca ekstrim yang terjadi di musim penghujan biasanya disertai petir dan hembusan angin kencang. Puncaknya terjadi Desember hingga Januari 2018. "Berdasarkan pengukuran curah hujan yang terjadi di wilayah Bogor rata-rata curah hujan tinggi terjadi di wilayah Bogor diatas 100 mm/hari atau di atas 20,0 mm/jam. Jumlah tersebut di atas rata-rata normal 50 mm/hari," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini