Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Hari Ini, Tetap Waspadai Perubahannya

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini diprediksi berawan. Warga diminta tetap waspada dengan perubahan cuaca yang terjadi.

5 Februari 2023 | 09.16 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan
Perbesar
TEMPO/Wahyu Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini diprediksi berawan. Warga diminta tetap waspada dengan perubahan cuaca yang terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari website resmi BMKG, Minggu, 5 Februari 2023, menyebutkan, pada siang hari, seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi cerah berawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemudian pada malam hari, seluruh wilayah di Jakarta diprediksi berawan. Sedangkan pada dini hari, seluruh wilayah DKI Jakarta juga diprediksi berawan. Untuk rata-rata suhu udara hari ini di Jakarta, antara 25-32 derajat celcius, dengan kelembapan udara mencapai 60-90 persen.

BMKG ingatkan masyarakat mewaspadai gelombang sangat tinggi

BMKG juga mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari ini.

"Gelombang tinggi hingga sangat tinggi ini dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bergerak dari barat hingga barat laut dengan kecepatan 5-25 knot," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Minggu.

Dalam hal ini, kata dia, pola gerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi dapat meningkatkan ketinggian gelombang laut. Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian berkisar 2,5-4 meter meliputi perairan selatan Jabar, perairan selatan Jateng, dan perairan selatan Yogyakarta.

Sementara wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi dengan ketinggian berkisar 4-6 meter meliputi Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

Ia mengimbau masyarakat yang memanfaatkan momentum liburan akhir pekan dengan berwisata di pantai selatan Jabar-DIY agar tidak berenang atau bermain air, terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, karena gelombang tinggi dapat datang sewaktu-waktu.

"Secara umum, kondisi cuaca di laut selatan Jabar-DIY pada hari Minggu ini diprakirakan berpotensi hujan ringan. Kami akan segera informasikan kepada seluruh pengguna jasa kelautan jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan tinggi gelombang laut selatan Jabar-DIY," kata Teguh.

Disinggung mengenai kondisi cuaca di wilayah Jateng, dia mengatakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada hari Minggu ini hingga Senin, besok, karena berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan dan cuaca signifikan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

Menurut dia, potensi terjadinya cuaca ekstrem tersebut didukung oleh beberapa faktor, di antaranya fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) terpantau mulai aktif, utamanya di sisi barat wilayah Indonesia.

Selain itu, kata dia, gelombang Rossby Ekuator terpantau aktif di wilayah Jawa bagian selatan serta konvergensi di wilayah Jateng yang didukung dengan kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang labil. "Berdasarkan kondisi tersebut, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada tanggal 5-6 Februari 2023," katanya.

Ia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Minggu (5/6) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Kabupaten/Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Kabupaten Semarang, Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Blora, Pati, Jepara, dan sekitarnya.

Sementara pada hari Senin, 6 Februari 2023, besok, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Magelang, Klaten, Boyolali, Sragen, Jepara, dan sekitarnya. "Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," kata Teguh.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus