Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Curi Start Mudik hingga Lolos Sampai Kampung, Perantau Bekasi: Tanpa Syarat Tes

Perantau yang mudik dari Bulak Kapal, Bekasi, itu mengatakan tidak ada pemeriksaan maupun penyekatan sepanjang perjalanannya ke Jawa Timur.

30 April 2021 | 14.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Yuli, ibu rumah tangga di Bekasi kini sudah berada di kampung halamannya di Jawa Timur setelah curi start mudik Lebaran. Perempuan berusia 27 tahun ini memilih mudik lebih awal sebelum larangan mudik dari pemerintah diberlakukan mulai 6-17 Mei mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Aman sampai tujuan," kata Yuli ketika dihubungi, Jumat, 30 April 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yuli bertolak dari Bekasi pada Rabu sore lalu, menumpang bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) pemberangkatan Bulak Kapal, Bekasi Timur. Tak ada persyaratan khusus dari perusahaan otobus.

Dia  menyebut penumpang bus AKAP hanya diwajibkan memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan. "Tidak ada syarat harus tes lebih dulu," kata perempuan yang sudah dua tahun tidak mudik ini.

Akan tetapi perantau ini memilih tes swab antigen sebagai antisipasi dan juga keamanan kesehatan keluarga di kampung. Biaya yang dikeluarkan untuk tes Covid-19 ini Rp 180 ribu.

Yuli ingin memastikan bahwa dirinya yang memboyong dua balita bebas dari Covid-19. Hasil swab sehari sebelumnya di klinik swasta dinyatakan negatif.

Adapun harga tiket bus AKAP menjelang Lebaran ini Rp 420 ribu, naik dibanding sebelumnya Rp 320 ribu.

"Sepanjang perjalanan tidak ada pemeriksaan atau penyekatan," katanya.

Dalam adendum pengetatan aturan perjalanan, penumpang bus dan kendaraan pribadi memang tidak diwajibkan untuk tes Covid-19. Syarat wajib tes itu hanya diberlakukan untuk penumpang kereta api, kapal laut dan pesawat terbang selama masa pengetatan. 

Menurut Yuli, tidak semua penumpang bus AKAP yang menjadi teman seperjalanannya melakukan tes Covid-19 sebelum mudik. Penumpang yang duduk di dekatnya, misalnya tidak melaksanakan tes karena biayanya mahal.

Ketimbang buat tes, uangnya lebih baik dipakai ongkos. "Rp 200 ribu itu lumayan besar," ucapnya menirukan penumpang yang juga mudik ke Jawa Timur itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus