Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dari Morphin Ke Bilyard

Di manado bermunculan tempat-tempat bilyard sejak walikota Adolf Pelealu bertugas di awal th 1975. kegiatan anak muda tersalurkan, kenakalan remaja berkurang, tapi muncul godaan baru, rolet. (kt)

27 Desember 1975 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK kota ini berada di tangan Walikota Adolf Pelealu sejak awal tahun 1975 keadaannya tenang-tenang saja. Tamu-tamu agung sebangsa mereka yang perlu dibenderai, dan memerlukan pengerahan kaum jelata untuk berjejal di tepi jalan, boleh dikata untuk tahun ini agak sepi ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Kesibukan bergunjing-gunjing juga hampir tidak ada. Begitu pula ulah anak-anak remaja yang suka bikin pusing orang tua dan para hamba hukum, sepanjang tahun ini seakan menyembunyikan sengatnya. Tak kedengaran lagi mereka yang ugal-ugalan dengan kendaraan bermotor di jalan raya, atau kelompok kelompok yang berpesta morphin, serta jenis "kera" (kenakalan remaja) lainnya. "Sekarang mereka tersalur di meja-meja bilyard" seperti tutur Letda Pol. Tampilang dari Resmob Komres 1901 Manado, yang paling getol menanggulangi ulah para remaja di kota Manado waktu lalu. Rapat Gelap Tahun ini Manado memang mengalami kemajuan dalam sodok menyodok. Di beberapa gedung besar, telah terpancang merk-merk megah sebagai arena bilyard yang diperlengkapi peralatan mewah dan pramuria memikat. Lalu siapa yang terpikat dengan bola tusuk ini? Seperti kata Tampilang tadi anakanak muda. Meski terdapat juga mereka yang sudah lanjut usia, tapi tidak mengalahkan jumlah anak-anak muda. Dan mereka yang dibilang anak muda di sini, tentu dapat difahami kalau bukan mereka yang anak kampung. Sebab dapat saja dilihat di pelataran tempat parkir kendaraan di tiap pusat bilyard yang ada di Manado, bahwa mobil-mobi mewah yang nangkring di situ sejak pagi sampai jauh malam, adalah punya mereka yang agak tinggian di masyarakat. Dan jenis mereka yang suka berpesta morphin seperti di waktu lalu, sekarang nampaknya berganti selera dengan bola sodok. Apa benar begitu? Inipun di-iakan oleh seorang manager snack bar di Manado. "Sekarang bar saya sudah sangat kurang pengunjung, sejak adanya tempat-tempat bilyard" ucapnya dengan nada keluh. Dan menurut pengusaha bar ini, para langganannya yang biasa bermukim di sudut-sudut barnya sampai-sampai larut malam, paling banter sekarang hanya singgah sebentar untuk seteguk minuman, setelah mereka letih sodok menyodok, lalu pergi lagi. Sampai kapan daya pikat bola sodok ini mampu merekat hati kaum muda di Manado, tak tahulah. Cuma tiba-tiba ada semacam godaan baru yang muncul di sudut lain kota Manado. Di jalan Liliroyor dekat gedung kesenian yang sudab jadi bioskop Wenang, ada sebuah gedung yang punya kesibukan lain sejak Nopember lalu. Di situ orang-orang yang bermuka serem berhimpun. Semacam Monte Carlo kecillah alias tempat judi. Entah dari mana datangnya ijin buat pusat penjudian Yang bernama rolet itu. Sepanjang diketahui penduduk Manado, masih sangat asing dengan tempat sejenis ini, dan belum tentu dapat menyambutnya dengan hangat. Meskipun penduduk Manado bukannya suci dalam soal berjudi, cuma saja kebanyakan kelompok judi, biasanya diadakan diaun-diam seperti rapat-rapat gelap. Dan judi di Manado yang bukannya tidak ada, persis sama dengan kegiatan WTS yang tidak ada lokalisasi. Karenanya dapat difahami kalau secara resmi masyarakat masih malu-malu menerimanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus