Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BELAJAR dari Internet, kata polisi, Pepi Fernando merakit puluhan bom. Daya ledak bom ”karya” lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini memang rendah. Tapi, jika dapat diledakkan, bom-bom yang dipasang Pepi dan kelompoknya di sejumlah tempat tak kalah dengan ledakan teror kelompok Jamaah Islamiyah. Sasarannya beragam: dari rombongan Presiden sampai tempat yang mereka duga punya instalasi nuklir.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo