Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Demo Berbuntut Kerusuhan di Ibu Kota, Warga Jakarta: Langsung Cari Tempat Aman

Sejumlah warga Jakarta merasa khawatir terjebak dalam kerusuhan imbas demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 8 dan 13 Oktober 2020.

16 Oktober 2020 | 07.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Halte Tranjakarta HI dibakar massa saat aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kawasan Bundaran HI Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020. Bentrokan antara pendemo dan polisi terjadi di sejumlah kawasan di Jakarta. ANTARA/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Jakarta merasa khawatir terjebak dalam kerusuhan imbas demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 8 dan 13 Oktober 2020. Meski tetap berkegiatan seperti biasa, mereka meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati. 

Seorang sopir taksi di kawasan Thamrin City, Nasori, 52 tahun, mengatakan khawatir dengan maraknya kerusuhan yang terjadi. Untuk mengantisipasi risiko terjebak di tengah kerusuhan, dia aktif mencari informasi. Namun, Nasori merasa dirinya merasa cukup aman lantaran tidak pernah menetap di satu tempat yang sama.

“Kalau kita kan gerak terus, jadi kalau ada apa-apa bisa langsung cari tempat aman. Masalahnya biasanya kejebak macet,” ujarnya kepada Tempo di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Oktober 2020.

Dalam kerusuhan usai demo buruh dan mahasiswa pada 8 dan 13 Oktober 2020, belasan halte bus  Transjakarta seperti di Tosari, Bundaran HI, Sarinah hangus terbakar atau rusak berat. Akibat sejumlah perusakan yang terjadi itu, Gubenrnur Anies Baswedan menaksir kerugian DKI mencapai Rp 55 miliar.

Seorang karyawan perusahaan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Via, 29 tahun, menyayangkan kerusuhan yang merusak fasilitas umum di DKI. Akan tetapi dia yakin kerusuhan itu dilakukan hanya oleh segelintir oknum yang tidak mewakili ribuan peserta unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Oleh karena itu, Via merasa cukup aman selama tetap waspada dan berhati-hati. “Saya cukup berhati-hati saja, lebih jaga diri. Sangat disayangkan ya, karena perusuh itu oknum, kalau yang lainnya kan memang mau menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Pedagang di pusat perbelanjaan Thamrin City, Adi, 27 tahun, juga berupaya untuk selalu waspada, lantaran kawasan Thamrin seringkali menjadi tempat konsentrasi massa. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah bersikap waspada dimulai dari diri sendiri.

Baca juga: Isu Thamrin City Dijarah Saat Kerusuhan 13 Oktober, Pedagang: Cuma Lemparan Batu

“Aman gak aman juga sih. Di sini memang banyak penjaga, tapi akhir-akhir ini ada pengurangan. Jadi intinya harus lebih waspada,” ujarnya.

Seorang warga Depok yang berkantor di Jakarta Barat, Amita, 27 tahun, merasa tidak begitu khawatir dengan kerusuhan imbas demo mahasiswa dan buruh di Jakarta belakangan ini, lantaran lokasi kericuhan cukup jauh dari tempat tinggal maupun kantornya. “Saya kerja di Jakarta Barat, tinggal di Depok, jadi nggak begitu resah sih. Kalaupun ke wilayah pusat, itu cuma weekend, jadi aman-aman saja,” ujarnya.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TD 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus