Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Desainer Karl Lagerfeld Meninggal Dunia karena Kanker Pankreas

Kanker pankreas yang dialami Karl Lagerfeld merupakan kondisi bila sel-sel di pankreas menyebabkan mutasi DNA.

20 Februari 2019 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Desainer Karl Lagerfeld berpose dengan modelnya saat mempertunjukan koleksi terbarunya Cruise di jalan Paseo del Prado di Havana, Kuba, 3 Mei 2016. AP/Ramon Espinosa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Desainer Karl Lagerfeld meninggal dunia pada 19 Februari 2019 sebuah rumah sakit di Paris, Prancis. Pria berusia 85 tahun ini identik dengan rumah mode Chanel. Dia memulai karier panjang di rumah mode tersebut sejak tahun 1983, sepuluh tahun setelah Coco Chanel meninggal. Rancangan Lagerfled membawa identitas baru pada label Chanel, menambahkan kegemerlapan pada setelan tweed, gaun pendek berwarna hitam, sepatu dua warna, tas model quilted bags hingga aksen mutiara dan perhiasan pada busana.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman Mirror, sumber terdekat Karl Lagerfeld mengatakan desainer asal Jerman tersebut sempat dibawa ke rumah sakit pada hari Senin kemarin karena penyakit kanker pankreas. “Dia berjuang sangat berani melawan penyakitnya. Karl sangat bangga dengan kebugaran tubuh dan pola hidup sehatnya, jadi kanker pankreas adalah kejutan yang sangat besar baginya,” tutur seorang sumber. 

Karl Lagerfeld pun absen hadir di dua fashion show Chanel Haute Couture di Paris pada 22 Januari 2019 silam. Tetapi pihak rumah mode Chanel mengatakan saat itu Lagerfeld hanya lelah, sehingga digantikan oleh Virginie Viard direktur kreatif studio Chanel. Momen itu merupakan kali pertama Karl Lagerfeld tidak hadir menutup fashion show seperti biasanya.

Kanker pankreas yang dialami Karl Lagerfeld merupakan kondisi bila sel-sel di pankreas menyebabkan mutasi DNA. Sel-sel normal akan mati oleh daya tahan alami tubuh atau pengobatan umum. Tapi mutasi menyebabkan sel-sel tetap hidup dan tumbuh. Lalu terbentuklah tumor dan sering menyebabkan komplikasi di sistem pencernaan. 

Mengutip laman Healthline, pankreas adalah organ yang terletak di belakang perut berfungsi melepaskan enzim untuk membantu pencernaan sekaligus hormon yang membantu pengaturan kadar gula darah. Jika Anda memiliki kanker pankreas tidak akan merasakan benjolan ketika menekan bagian luar perut Anda.

Tidak seperti kanker payudara, usus besar besar, dan prostat, kanker pankreas pun tidak secara rutin dapat ditemukan dengan tes skrining. Oleh karena itu kanker pankreas kadang disebut penyakit bisu, karena sulit dikenali sejak dini. Peluang kanker pankreas lebih besar bila memiliki keturunan yang mengidap kanker, diabetes, merokok, obesitas, dan terpapar bahan kimia dan pestisida secara teratur.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus