Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault memutuskan tak maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Permintaan dari kakak-kakak dan semua daerah minta kepada saya, Kak Kwarnas itu tidak berpartai. Maka saya tidak jadi, ya harus korbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan Pramuka," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018.
Adhyaksa mengatakan, ia sebelumnya akan maju caleg melalui Partai Gerindra. Karena diminta untuk tak berpolitik saat menjabat Ketua Kwarnas Pramuka, Adhyaksa pun mengatakan bahwa dirinya tetap independen dan akan fokus pada jabatannya saat ini. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu pun kini berencana maju kembali sebagai Ketua Kwarnas Pramuka periode 2018-2023.
Keputusannya tak maju sebagai caleg juga sudah dilaporkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut dia, JK menanggapinya sambil mengangguk-angguk.
"Ya beliau ngangguk-ngangguk dan beliau mengatakan, iya itu seharusnya Kwarnas itu tidak berpolitik. Waktu awal juga saya lapor. Tapi kan sekarang ini bagus untuk jaga independensi dari Pramuka," ujarnya.
Meski tak jadi caleg, Adhyaksa pun mendoakan agar caleg yang terpilih di DPR merupakan orang-orang yang mau memperjuangkan aspirasi pemuda.
Pada Maret lalu, Adhyaksa mengatakan tak berminat menjadi calon wakil presiden maupun mengikuti pilpres 2019. "Pilpres? Saya boro-boro Pilpres. Enggak lah. Jauh lah saya," kata Adhyaksa di Kantor Wakil Presiden, Jakarta pada Kamis, 29 Maret 2018.
Ketimbang mengikuti pemilihan presiden, Adhyaksa mengungkapkan ia akan mengikuti pemilihan legislatif. Karena itu, ia berencana bergabung ke salah satu partai politik dalam waktu dekat.
Selama menjabat sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault tidak menjadi kader partai politik mana pun. Ia pernah menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera ketika menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga 2004-2009, lalu memutuskan untuk hengkang.