SERSAN Mayor Mashadi, kapolsek Sugio, dan dua anak buahnya menyaksikan dengan mata kepala sendiri ketika Suradji, 45, membawa masuk sepeda curian ke dalam rumahnya. Setelah menunggu beberapa saat, Mashadi pun mengetuk pintu rumah di Desa Pading, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, itu. Tapi sampai lama tak ada jawaban. Pintu segera didobrak. Semua ruangan, termasuk kamar mandi dan langit-langit, diperiksa dengan teliti. Anehnya, Suradji yang bertubuh kurus tinggi berkumis lebat berikut sepeda jengki merk Phoenix yang tadi digondolnya tak kelihatan. Hanya, di sebuah kamar, Mashadi menjumpai sampah berserakan mirip sebuah petarangan - tempat ayam bertelur. Petugas polisi cepat menduga, kamar tadi pasti ada apa-apanya. Betul saja. Begitu sampah disingkirkan, tampak sebuah lubang, yang ternyata pintu dari sebuah gua rahasia sedalam 4 meter. Dan Suradji ternyata memang meringkuk di sana, beserta sepeda curian. Dalam gua itu juga dijumpai tiga sepeda yang sudah dipreteli, lima buah radio, dan sebuah pesawat televisi yang diakui Suradji hasil curian. Suradji pun segera ditangkap. Penangkapan itu terjadi 17 April malam lalu, setelah polisi mengumpankan sepeda yang ditaruh di rumah seorang penduduk Desa Jubel Lor. Di desa itu, dan dua desa tetangga, Bedingan dan Suci - yang masuk Kecamatan Sugio, Lamongan - memang sering sekali terjadi pencurian. Dalam tiga bulan terakhir tercatat ada sepuluh sepeda, lima radio, dan sebuah televisi yang hilang. Padahal, setiap malam penduduk siskamling. Kini penduduk tiga desa itu bisa tidur nyenyak. Apalagi setelah Matrowi dan Paiman, yang berkomplot dengan Suradji, pemilik gua maling sudah ikut ditahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini