Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Si kodok, berhala abad xx

Pembuatan vw kodok, gagasan hitler, jerman, menempuh perjalanan panjang, kemudian muncul vw golf sebagai penggantinya. beberapa tipe vw, dari kendaraan umum sampai militer. (sel)

26 Mei 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAU tahu mobil yang paling banyak terjual di dunia? Itulah VW Kodok. Produksinya sampai tahun lalu dicatat tak kurang dari 20,4 juta unit. Memang, jangka waktu jualnya sudah terhitung lama - sejak setengah abad yang lalu. Toh ia bukan mobil yang paling tua. Di Jerman, negeri asalnya, sejak enam tahun lalu si Kodok sudah tak lagi dibuat. Tapi produksi masih diteruskan di Brazil dan Meksiko. Sementara di Indonesia ia masih saja melintas di antara saliban mobil-mobil baru buatan Jepang, bagai berhala abad ke-20 yang tak terkalahkan. Di belakang mobil yang bentuknya lucu itu, barulah menguntit dua merk lain. Pertama Ford Model T, yang mencapai 16,5 juta unit ketika produksinya dihentikan pada 1927. Lalu mobil Corolla dari Toyota, dengan 10,7 juta unit - dengan catatan, ia mengalami beberapa kali perubahan besar pada desain selama 18 tahun. Bandingkan angka-angka itu dengan Morris Mini, yang selama 25 tahun baru berhasil menjual 4,9 juta unit. Gagasan membuat "kendaraan rakyat" (volkswagen) datang dari orang top dunia. Jangan main-main dialah Adolf Hitler, diktator Jerman Raya 1933-1945. Gagasan itu muncul ketika pada Juni 1934 sang tokoh yang bagai Charlie Chaplin itu merundingkan pembuatan mobil "yang merakyat" dengan Ferdinand Porsche, salah seorang jagoan desain mobil Jerman. Sang Fuhrer menginginkan bentuk "menyerupai kumbang" - beetle. Sejak itu nama VW Kumbang menjadi populer dengan julukan "Kodok" tadi. Entah bagaimana mulanya. Toh gagasan itu tidak pula orisinil Hitler. Satu dua tahun sebelum turun perintah sang adikara itu, Ferdinand Porsche memang telah merancang mobil-mobil kecil untuk dua pabrik Jerman yang mirip si Kodok. Antara lain prototip mobil Zundapp dari tahun 1932. Ia memiliki mesin di bak belakang, casis ber-"tulang punggung" sederhana dengan suspensi gandar-berputar - swingaxle suspension. Juga NSU, 1934, melengkapi sosok kumbang: mesin berpendingin udara dengan suspensi palang berputar alias torsion-bar suspension. Jelas sekali keduanya mirip si kumbang alias kodok. Dari hasil rembukan Juni 1934 itu, Hitler - yang waktu itu belum naik ke puncak pentas dunia meneken kontrak dengan Porsche untuk menciptakan tiga prototip. Dan itu mulai diuji coba pada akhir 1935, dengan bentuk yang berbeda sedikit dari rencana. Yaitu dalam hal tutup mesin, lampu depan, dan dihilangkannya pintu belakang. Semua ini dibuat berdasarkan pertimbangan ekonomis. Salah satu dari tipe itu, yang disebut VW3, adalah mobil touring. Kesemuanya lalu diuji coba sejauh 50.000 mil lebih, dan berbagai masalah mekanis muncul. Pada akhir 1937, sejumlah prototip baru - disebut volkauto - diciptakan pula. Itu disebut VW30 dengan desain mesin yang diperbaiki. Dibuat hanya sekitar 30 buah, dan diuji pula secara besar-besaran baik di jalan maupun di terowongan angin. Uji aerodinamik dan kelenturan bodinya mengungkapkan, VW30 memiliki koefisien tahanan dari 0 sampai 49 - termasuk kecil. Beberapa waktu kemudian muncul pula prototip VW38, yang menggabungkan perbaikan mesin dan bentuk bodi. Nah. Prototip inilah yang diperlihatkan Porche kepada Fuhrer. Tibalah saat peletakan batu pertama pabrik VW itu - di Wolfsburg, Mei 1938. "Untuk masyarakat luaslah mobil ini dibikin," kata sang pemimpin dalam wejangannya. Karena itu nama yang dipilih adalah Volkswagen - mobil rakyat. Lalu, entah mengapa, pada 1942 Hitler memerintahkan pemusnahan prototip VW30. Kenyataannya ialah, kendati VW Kodok resminya masuk pasar sebelum pecah Perang Dunia II, mobil ini baru muncul sekitar tahun 1945 - dan biaya produksinya ternyata tidak murah. "Biaya pembuatan per unitnya ketika itu sama dengan Rolls Royce," kata boss VW, Heinrich Nordhoff. Tak kurang dari 300.000 orang Jerman menanam modal dalam proyek mobil ini. Caranya: membeli prangko-prangko khusus. Waktu itu hanya sedikit warna pilihan yang tersedia - hanya biru dan abu-abu. Warna hitam saja tidak tersedia. Perang mengembangkan variasi VW Kodok. Ada, misalnya, kendaraan lapis baja di atas casis VW Kodok yang dipakai untuk latihan perang. Ada pula yang dipakai sebagai mobil komando - Komandeurwagen dan Kuberwagen. Bahkan ada yang bersifat amfibi, Schwim wagen. Tapi produksi mobil VW perang ini cuma sedikit - seperti yang ditemui tentara Inggris ketika mengambil alih pabrik Volkswagen seusai Perang. Di samping itu ditemukan pula VW yang dibuat menjadi traktor, box-van, dan pick up. Bahan bakar minyak yang langka pada masa perang mendesak pula para perancang membuat VW Kodok bertenaga gas - dari batu arang yang dibakar dengan cara tertentu. Seusai Perang, produksi maju selangkah. Yang menjadi konsumen utamanya adalah tentara Inggris, yang memesan sampai 20.000 buah. Pada 1948, Heinrich Nordhoff mengambil alih Vo!kswagen yang sempat dikuasai tentara Inggris itu - la memlmpin perusahaan itu hlngga 1968. Pada 1949, setahun setelah Heinrich Nordhoff berada di pucuk pimpinan, dicapai angka 50.000. Pada tahun itu pula AS mulai mengimpor VW Kodok. Joknya model sofa. Ada Kodok dengan versi berpenun.pang dua buatan perusahaan Hebmuller, pertama kali dipasarkan pada 1949. Tapi cuma dibuat 750 biji, sebab popularitasnya kalah jauh dibandingkan dengan yang berpenumpang empat dari jenis yang sama. Produksi lain Hebmuller: mobil touring untuk polisi dengan pintu kanvas. Pada masa 1950-an, para pembuat mobil penumpang - termasuk Pininfarina, Ghia, dan Vignale merancang bodi khusus VW Kodok. Namun hanya Karmann-Ghia yang kemudian terjun melaksanakan serangkaian produksi, pada 1955. Khususnya dengan bentuk yang lebih streamline. Jenis ini memiliki daya tembus arus angin 8mph lebih cepat ketimbang VW Kodok dengan bentuk sebelumnya. Terakhir, VW38 merupakan bentuk final Kodok yang di Jerman kini sudah tidak dibikin lagi. Dihitung-hitung bentuk VW38 itu pun hanya mengalami perubahan sedikit dalam detail dari desain 1938. Dengan kata lain, dari 1938 hingga kini VW Kodok mampu mempertahankan sosok aslinya. Bagaimana dengan ciptaan Volkswagen yang lain, VW Golf? VW Golf diluncurkan pertama kali pada 1974, dan sukses merebut pasar. Bulan Februari lalu ini Golf II mulai pula terlihat melintas di jalan-jalan Inggris, seperti yang dilaporkan Stephen Wood dan Gavin Green dalam Sunday Times. "Golf baru memang lebih panjang, lebih lebar, dan lebih bulat ketimbang pendahulunya," tulis mereka. Namun, yang baru dan yang lama sebenarnya mirip. "Bahkan jika dijejerkan bersama, Anda harus menelitinya dekat-dekat sebelum menemukan perbedaannya." Nah, sekarang tinggal tugas sejarah untuk mencatat apakah VW Golf akan mampu bertahan 46 tahun seperti yang dijalani si Kodok. "Golf lama mobil yang sangat populer. Riset kami menunjukkan bahwa pembeli tidak ingin perubahan besar dalam konsep," kata Ortwin Witzel dari Volkswagen. "Kami pikir, Golf tua memiliki sosok abadi yang dapat menarik minat semua golongan dan semua usia, seperti Beetle. Suatu kesalahan jika beralih ke bentuk yang berubah-ubah terus. Yang gampang berubah dengan cepat pula ketinggalan mode," katanya. Dalam masa pembuatan Golf II, ada 10 desain yang dipelajari - termasuk satu dari Giugiaro, desainer Italia yang membuat Golf 1. Tapi pemenangnya dari bagian desain Volkswagen sendiri. "Anda tak dapat menyalahkan Volkswagen karena menerima desain yang segera mengingatkan pada si tua Golf 1," tulis Sunday Times. "Sebab, Golf II harus mencerminkan jalan pikiran para eksekutif Volkswagen, yang ingin meneruskan jejak langkah VW Kodok yang legendaris. Dan justru itu yang menyelamatkan industri mobil terbesar Jerman itu dari keruntuhan. " Memang, si Kodok itu sempat ditolak sebagai pampasan perang oleh raja mobil AS, Henry Ford II. Bahkan Komisi Inggris yang dipimpin Lord Rootes nnengejek mobil bulat itu seperti ini, "Tidak bakalan menarik bagi rata-rata pembeli. Tampangnya saja begitu buruk. Suaranya sangat berisik lagi." Tapi, nyatanya? Lama terbuai menggarap si "paling laris", perusahaan Volkswagen nyaris hancur. Seperti Henry Ford dengan Model T-nya, Volkswagen rupanya terlalu lama mengandalkan VW Kodok. Beruntung ada Profesor Ernst Fiala. Tokoh inilah yang berhasil menyelamatkan Volkswagen dari kehancuran, dengan suksesnya Golf. Putra tukang roti kelahiran Austria itu kini staf ahli paling senior perusahaan mobil Jerman itu. "Anda bisa membayangkan bagaimana sulitnya menambil keputusan untuk menemukan mobil pengganti Beetle yang paling tepat," ujar profesor itu. "Kami ingin membikin mobil yang sama orisinilnya seperti si Kodok, sejak 1950-an, dan itu tugas paling berat. Kami kembali berpaling kepada Beetle dan segera tahu bahwa kami harus mempertahankan segi-segi kekuatannya.... juga sangat sulit menentukan VW Kodok harus digantikan. Perhitungan kami: Renault 4, yang diumumkan pada 1961, akan membunuhnya. Tapi sulit mengambil keputusan menghentikan, karena pasaran VW Kodok justru sedang melonjak pada 1960-an." "Kami kira kami dapat menjaga sifat khas seperti yang dipunyai Beetle pada produksi baru. Ternyata pula, Golf tampil kurang menyolok di tengah saingan-saingannya bila dibandingkan dengan VW Kodok. Tapi itu juga karena Golf dikopi secara luas. Padahal Golf benar-benar mobil tipe baru." Ada sebab-sebab lain yang mendorong sukses mobil penerus Kodok itu. Porsche, yang selalu dekat dengan VW, mulai mengembangkan prototip lain "mobil rakyat" sudah sejak 1950-an. Sebuah proyeknya adalah mobil dua silinder dengan sistem pendingin udara dan roda penggerak di depan. Dan pada 1960-an membuat rancangan mobil dengan mesin di depan, roda belakang sebagai penggerak, sistem. pendingin udara, dan'kotak persneling rear mounted - yang dikenal sebagai EA 266. Proyek EA 266 itu, dengan desain Porsche, adalah upaya pembuatan mobil olah raga yang ingin menggantikan VW Kodok dengan mesin yang sama radikal dan eksentriknya. Tapi Ferry Porsche (putra Ferdinand Porsche) menganggap rencana dengan roda penggerak denan - van mulai populer sejak 1950 - itu kerja iseng saja. Yang ingin ditawarkannya sebagai penerus VW Kodok adalah mobil empat silinder saloon dengan sistem pendingin air yang diletakkan di bawah bangku belakang yang membuat bagasi lebih lega. Percobaan ini diiakukan pada 1967. Tapi dikesampingkan pada 1971 - saat pembuatan Golf diputuskan jadi. "Mobil Porsche adalah gagasan pintar," Fiala memuji. "Sebab utama dikesampingkan karena sulit menghitung suspensi, khususnya di bawah bangku belakang. Juga mungkin karena ia agak rumit sebagai kendaraan keluarga. "Tak dapat diragukan, itu putusan manajemen yang tepat," komentar Sunday Times. Jutaan Golf pertama terjual selama 31 bulan dan memecahkan rekor. VW Golf segera berada di puncak penjualan mobil )erman 1970-an. Bentuk-bentuk yang bervariasi muncul pula - seperti Golf GTi (1975), jenis saloon untuk keluarga kecil, diesel, dan Cabriolet. Ketika produksinya dihentikan di Jerman pada 14 Oktober tahun lalu, 6.005.635 Golf I sudah dibuat di beberapa negeri - walaupun jumlah itu masih berada jauh di bawah produksi VW Kodok. Namun, dengan penampilan Golf ll yang hampir sama dengan pendahulunya, bangkit kesan bahwa Volkswagen sedang merintis pembangunan dinasti baru VW. Toh Ortwin Witzel dari VW mengaku tidak yakin apakah Golf akan menempuh perjalanan sepanjang yang diraih Kodok. "Golf II mulai menunjukkan lebih banyak perubahan ketimbang VW Kodok," katanya. "Ada hal yang mendasar sekarang ini: teknologi berkembang lebih cepat dibandingkan pada zaman VW Kodok." Golf telah mencoba menapaki jalan panjang yang telah dibuat saudara tuanya. Tapi apakah bisa dihasilkan "tradisi Golf", belum dapat dipastikan. "Mungkin saja, dengan berbagai variasinya, Golf bisa sesukses Beetle," tutur Witzel. "Tapi tak pelak lagi, jalan yang harus kami tempuh masih panjang."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus