Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut kerugian dari fasilitas bike sharing atau penyewaan sepeda yang rusak akibat aksi massa berujung ricuh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020 mencapai Rp 342,5 juta.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan data tersebut merupakan hasil rekap per 9 Oktober 2020, pukul 13.15 WIB terhadap kerusakan fasilitas yang dimiliki Pemprov DKI.
Baca juga : Buntut Demo Omnibus Law, Wagub DKI: 14 Demonstran yang dibekuk Reaktif Covid-19
"Kerusakan sepeda sewa atau bike sharing, dibakar 128 unit, dirusak 45 unit. Perkiraan Jumlah kerugian sebesar Rp342,5 juta," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 9 Oktober 2020.
Untuk perbaikan dan pemulihannya, Syafrin menyebut pihak Dishub DKI akan melakukan koordinasi dengan perusahaan pengadaan sepeda sewa tersebut, karena pihak penanggung kerugian berasal dari perusahaan itu.
"Untuk penggantian sepedanya akan kami koordinasikan dengan perusahaannya," ucap dia.
Diinformasikan, saat ini terdapat 25 halte Transjakarta yang dibakar dan dirusak massa tak dikenal, sekitar sepuluh pos polisi dibakar, Gedung Kementerian ESDM mengalami kerusakan dan beberapa jalan ditutup, imbas dari demonstrasi memprotes omnibus law UU Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020
Massa yang terdiri dari mahasiswa dan siswa sekolah atas, bentrok dengan aparat kepolisian di sekitar Museum Gajah Jalan Medan Merdeka Barat dan Harmoni, Jakarta Barat.
Massa yang ada di Museum Gajah, berhasil dipukul mundur, bentrok lagi di Bundaran Patung Arjuna Wiwaha, bahkan satu pos polisi di kawasan itu dibakar massa.
Massa kembali dipukul mundur ke arah Medan Merdeka Selatan, namun tak lama massa kembali dipukul mundur ke arah Stasiun Gambir, namun berhasil ditahan oleh barikade yang dijejerkan oleh massa di depan Istana Wakil Presiden.
Saat massa kembali maju ke arah patung Arjuna Wiwaha, terjadi insiden pelemparan batu ke Gedung Balai Kota Jakarta, sedikitnya tiga unit kendaraan mobil menjadi korban pelemparan.
Dari pantauan, di lokasi saat itu, banyak demonstran ga bagus dievakuasi oleh mobil ambulans karena terpapar gas air mata yang ditembakkan aparat, bahkan satu mobil diisi beberapa orang. Sementara sisanya dievakuasi menggunakan sepeda motor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini