Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks warga Kampung Bayam yang tinggal di tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS) diminta pindah sebelum Piala Dunia U-17 2023 dihelat pada 10 November-2 Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kota Jakarta Utara mengutus Lurah Papanggo Tomi Haryono untuk membujuk mereka agar memindahkan barang-barangnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya untuk Piala U17 sebetulnya, kami lakukan secara persuasif dengan memberikan surat imbauan agar penghuni tenda mau merapikan barang-barang mereka," kata Tomi kepada wartawan di Kantor Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 September 2023.
Eks warga Kampung Bayam memilih tinggal di tenda-tenda yang dipasang di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Warga yang huniannya digusur demi pembangunan JIS ini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam karena belum sepakat soal harga sewa.
Tomi mengatakan di sekitar area berdirinya tenda tersebut juga sedang ada proyek pengerjaan trotoar dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Untuk kenyamanan warga, jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara menawarkan kepada warga sejumlah rumah susun yang ada di Jakarta Utara sebagai tempat hunian baru yang lebih layak.
Kami berharap rusun di Jakarta Utara bisa menjadi pertimbangan mereka. Karena di lokasi mereka saat ini kan juga ada anak-anak mau ujian sekolah, kami cuma menyampaikan solusi," kata Tomi.
Namun, warga bersikeras tidak mau pindah dari kawasan JIS karena rumah susun yang dijanjikan untuk mereka oleh gubernur DKI Jakarta sebelumnya, berada di tempat itu.
Pemerintah Kota Jakarta Utara memberikan tenggat waktu kepada warga untuk memikirkan kondisi yang dihadapi saat ini sampai Jumat, 22 September 2023.
Karena JIS akan digunakan sebagai salah satu tempat pertandingan antarnegara peserta di ajang Piala Dunia U-17 pada November mendatang.