Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen IPB University Suria Darma Tarigan mengatakan, efektivitas sumur resapan untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta cukup kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kontribusi sumur resapan yang dibangun di Jakarta dalam mengurangi banjir cukup kecil. Terlebih saat intensitas curah hujan pada periode dua tahun ini cukup tinggi, mencapai 90-100 sentimeter per hari, " kata Suria Darma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehingga sumur resapan yang ada saat ini bukan menjadi solusi banjir di wilayah Jakarta. Sebab, kata dia, banjir di Ibu Kota itu penyebabnya banyak, seperti permukaan tanah yang semakin turun, peristiwa rob, dan saluran drainase yang kurang berfungsi.
"Ditambah adanya kiriman air dari hulu Derah Aliran Sungai (DAS), " kata dia.
Meski demikian, sumur resapan yang dibuat Pemprov DKI masih tetap bisa berfungsi mengurangi aliran air di permukaan. Untuk itu diperlukan kedalaman lebih dari 2,5 meter.
"Semakin dalam muka air tanah, maka sumur resapan semakin efektif," ujar dia.
Suria Darma mengatakan, sumur resapan dapat membantu meresapkan sebagian air limpasan ke dalam tanah. Hal tersebut akan terjadi apabila muka air tanah lebih dari 2,5 meter dan permeabilitas tanah lebih dari 2,0 sentimeter per jam.
"Sumur resapan harus dibangun pada daerah dengan muka air tanah dalam. Jangan dibangun pada daerah dengan muka air tanah dangkal," ujar dia.
Persyaratan lain adalah, permeabilitas tanah (kecepatan peresapan air) berkisar 2 sentimeter per jam. Sedangkan di Jakarta, ada lokasi dengan muka air tanahnya dangkal. "Dengan demikian, lokasinya tidak sesuai untuk dibuat sumur resapan," kata dia.
Berdasarkan data publikasi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, terdapat beberapa lokasi dengan kedalaman muka air tanah sekitar satu sampai dua meter.
“Mahasiswa saya pernah meneliti efektivitas sumur resapan di hulu DAS Ciliwung di Cisarua, yang berfungsi baik menurunkan aliran permukaan,” kata dia.
SIDIK PERMANA