Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Komisi D DPRD Kota Depok mencecar Dinas Kesehatan Kota Depok terkait Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang tengah menjadi sorotan publik. Keduanya menggelar rapat kerja khusus membahas permasalahan dalam Program Depok Sukses Bebas Stunting tersebut di Ruang Paripurna DPRD Kota Depok, Jumat 17 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Komisi D, Babai Suhaimi, yang memimpin rapat tersebut ,mempertanyakan dasar Dinas Kesehatan Kota Depok memberikan program pengadaan makanan tambahan untuk cegah stunting itu ke wirausaha baru (WUB). Babai juga mempertanyakan mekanisme pemilihannya. "Sebab, berdasarkan data seharusnya ditender, karena semua program dan jenis makanan sama," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu soal tim ahli gizi yang dilibatkan dalam program PMT Lokal tersebut. Juga teknis pengadaan makanan oleh WUB, klasifikasi atau profil wirausaha yang dipilih, termasuk pola pendampingan yang diberikan dinas. "Adakah prestasi mereka. atau standarisasi yang dikenakan untuk WUB mendapatkan pekerjaan itu," ucap Babai.
Anggota Komisi D, Qonita Lutfiyah, menegaskan rapat evaluasi hari ini tidak diperlukan andai dinas berkomunikasi serta meminta arahan dari legislatif. "Ada hal-hal yang tidak terpikir oleh dinas, mungkin kami bisa mencari solusinya, demikian juga sebaliknya," kata Qonita.
Menurutnya, program PMT Lokal sesuai arahan Kementerian Kesehatan sangat bagus, karenanya harus diimplementasikan tepat sasaran. Dia lebih memperrtanyakan perihal standar harga yang dibuat. "Kalau hari pertama sampai keenam itu kudapan dan hari ketujuh menu lengkap, apakah ini pagunya sama, Rp18 ribu per anak per hari?" tanya Qonita.
Kemudian, ia juga menanyakan sejauh mana wirausaha baru sebagai penyedia makanan dapat menjamin keterpenuhan gizi dari tiap menu dan juga keamananannya.
Rapat tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati dan Koordinator WUB sebagai penyedia PMT lokal dari tiap kecamatan, kecuali dari Kecamatan Tapos. PMT Lokal di Tapos yang sebelumnya viral karena hanya berupa nasi kuah dan tahu di hari pertama program 10 November lalu. Mary telah menjelaskan terjadi kesalahan menu antara menu lengkap dan kudapan saat itu.
Belakangan kritik terhadap Program PMT Lokal Kota Depok meluas. Kritik termasuk datang dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.