Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Palembang sedang menggencarkan pencegahan stunting untuk bayi bawah lima tahun (Balita) dan ibu hamil. Program yang sering disebut zero stunting itu untuk menekan angka kasus stunting baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Abdulrauf Damenta, sempat menggaungkan edukasi pencegahan stunting di sela program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kantor Camat Ilir Timur II Palembang pada Jumat, 2 Agustus 2024. Skema PMT merupakan intervensi bagi balita yang terindikasi kurang gizi. "Mencegah itu lebih sulit daripada mengobati," katanya dalam kegiatan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ucok, panggilan akrab Damenta, menyebut stunting harus dicegah sejak pra nikah sampai saat berkeluarga. Pasalnya, gejala itu juga dialami perempuan menuju remaja. “Edukasi harus dijalankan. Sebab, terdapat banyak prilaku yang berbeda dalam kasus-kasus stunting," kata dia.
Pemerintah Kota Palembang sebelumnya meluncurkan program Sikat Stunting, kependekan dari Segera Intervensi Ekstra Atasi Stunting, pada 1 Agustus lalu. Distribusi makanan ekstra merupakan bagian dari program ini.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di Palembang, Irma Habie, memastikan organisasinya sudah menggaungkan sosialisasi dasar mengenai stunting, bersama Posyandu, Dinas Kesehatan, serta Puskesmas di Palembang. "Namun, kami melihat masih perlu penguatan, sehingga kami lahirkan lagi Sikat stunting," tutur dia.
Yang dibagikan dalam program PMT adalah makanan bergizi cukup yang dimasak oleh posyandu. "Kami tambahkan dua susu dan dua telur per hari, serta kacang hijau.”