DRAKULA memang tidak hanya monopoli dunia Barat maupun grup lawak Srimulat. Di Minahasa, sejak Agustus lalu, makhluk misterius itu, yang digambarkan suka memakai topeng, berbadan tegap, dan mudah gaib, berkeliaran di desa-desa. Korbannya selalu perempuan cantik -- persis seperti drakula di film-film. Hanya prakteknya yang mungkin sedikit berbeda. Bayangkan: suatu hari seorang dara, sebut saja si Lita, ketika bangun pagi tahu-tahu mendapati celana dalamnya, yang tadi malam dia kenakan, raib. Ngeri tidak? Dara yang lain, sebut saja si Linda, mendapat pengalaman yang hampir sama tapi berbeda: digerayangi payudaranya. Bah. Ini memang drakula kurang ajar. Dan lebih kurang ajar ialah ini: bila dipergoki sedang beroperasi, serta-merta ia menjelma menjadi hewan -- kucing atau ayam, biasanya. Sehingga, kalaupun bisa dikejar dan ditangkap, yang tertangkap itu kurang ajar -- bukan drakula lagi namanya. Drakula Eropa mana bisa begitu. Akhir September lalu, Desa Kakaskasen, Kecamatan Tomohon, dibuat heboh. Drakula kucing dan ayam yang suka perempuan itu menyatroni rumah penduduk. Untung, belum sempat ia bertingkah, Boy, tuan rumah, keburu bangun. Ketika dikejar, si Drak terjun ke kolam kampung, dan hilang. Beberapa hari kemudian, giliran rumah Jimmy jadi sasaran. Kebetulan tempat tinggalnya agak menyepi. Lebih kebetulan, Jimmy jarang di rumah -- bekerja di Manado -- dan hanya ada Ellen, istrinya, yang juga cantik. Maka, terdengarlah bunyi ketukan. Jimmy, yang saat itu sedang tidur dengan si Ellen (nah, tahu, 'kan, si Jimmy sedang di rumah?) tersentak dan duduk. Ini tak lazim. Lebih-lebih setelah ketukan itu diiringi suara memanggil-manggil. Mesra, lagi. Kurang ajarnya, ketika Ellen mencoba menjawab dengan kembali menanyakan siapa yang memanggil-manggil, orang di luar itu mengaku sebagai Jimmy. Penasaran (dan menjadi yakin bahwa heboh drakula itu memang ada buktinya), penjaga toko di Manado itu menyusun siasat. Ia mengenakan gaun istrinya. Lalu, pelan-pelan, berjingkat dan membuka pintu. Begitu pintu terpentang, sosok bertopeng itu -- seperti halnya drakula di mana-mana -- langsung menubruk sosok si Ellen. Apakah ia memeluk mesra, lalu menggigit leher si korban, seperti drakula Eropa yang menu sehari-harinya memang darah manusia? o, sayang, drakula Indonesia terkecoh. Apalagi mau menggigit leher -- kalaupun mau. Belum apa-apa, sudah ia rasakan bogem matang berjatuhan di badan. Sejenak mereka bergumul. Dan, begitu lepas dari pelukan musuhnya, kontan Jimmy meraih parang. Hampir saja kita akan bisa melihat cucuran darah drakula, seandainya Jimmy tega menebaskan senjata. Ternyata, tidak. Si Drak dibiarkan kabur. Hanya -- dan inilah untungnya -- ada yang tidak kabur: seorang pemuda, Lorry namanya. Ketika orang ramai berdatangan, tiba-tiba saja ia ditemui sedang berdiri tercegak seperti orang bingung. Ia mengaku tak tahu apa-apa -- hanya diajak temannya, Yoppy namanya, ke rumah Jimmy. Yoppy ini, pemuda penganggur, orang sekampung. Nah, cerita sudah bisa Anda teruskan -- dan sejak itu geger drakula menghilang. Tapi, benarkah memang Joppy? Ada keterangan Kapolres Minahasa: baru-baru ini pihaknya berhasil menangkap sejumlah residivis. Dan, konon, sebagian dari para bekas penjahat itu, yang beroperasi lagi, suka membawa ayam, kucing, atau itik, selain topeng. Bila dikejar, binatang dilepas, sementara si pelaku menghilang. Jangan-jangan mereka semuanya drakula.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini