Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

eDNA Pelindung Biota Laut

Hawis dapat mendeteksi biota laut tanpa melihat wujudnya.

16 Agustus 2018 | 00.00 WIB


Hawis dapat mendeteksi biota laut tanpa melihat wujudnya.
Perbesar
Hawis dapat mendeteksi biota laut tanpa melihat wujudnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hawis Madduppa
Peneliti Biodiversitas Laut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Biomolekuler dan biodiversitas kelautan adalah bidang yang digeluti Hawis Madduppa, 39 tahun, sejak berkuliah di Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Konsistensinya di bidang kelautan berlanjut ketika ia menempuh pendidikan S-2 di Jurusan Ilmu Kelautan (Biologi Laut dan Oseanografi) IPB dan S-3 di Jurusan Biologi Molekuler KelautanUniversitas Bremen, Jerman. "Riset saya berkaitan dengan keanekaragaman hayati laut, spesies invasif laut, ekosistem laut tropis beserta biota asosiasinya, DNA barcoding, dan genetika populasi," kata dosen ilmu dan teknologi kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB ini.

Dalam penelitian terbarunya, Hawis sedang mengembangkan metode untuk mendeteksi jenis biota laut dengan teknik DNA lingkungan atau eDNA. Teknik ini dimaksudkan untuk melihat keanekaragaman dan kelimpahan biota yang dideteksi melalui air empat liter yang disaring.

"Jadi, tanpa bersentuhan dan melihat langsung biota laut, kita dapat mengidentifikasi jenisnya," ujar Hawis, yang juga Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Penelitian Hawis mendukung survei sensus visual yang selama ini dilakukan dalam memantau potensi dan kesehatan ekosistem terumbu karang. "Juga dapat membantu pemerintah dalam mengelola terumbu karang terancam," kata anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia ini.

Selain soal eDNA, Hawis melakukan riset DNA forensik terhadap biota laut yang diperdagangkan. DNA forensik diperlukan dalam kasus ini lantaran banyak biota laut yang diperdagangkan dalam bentuk tak utuh, misal hanya sirip atau dagingnya, juga dalam bentuk olahan, seperti bubuk atau minyak, sehingga sulit diketahui spesiesnya.

"Hal ini semakin penting ketika yang diperdagangkan adalah biota laut dilindungi, seperti hiu. Teknik ini membantu pemerintah memberikan rekomendasi ekspor atau perdagangan setelah mengetahui spesiesnya," ujarnya.

Proses riset dilakukan di ekosistem terumbu karang dengan melakukan penyelaman. Terumbu karang Indonesia yang masuk dalam kawasan konservasi hanya sekitar 25 persen, sehingga banyak biota yang tak terlindungi secara optimal.

Sampel air untuk eDNA diambil dari dalam dan luar kawasan konservasi. Air diambil di dasar, di kolom, dan dekat permukaan, serta di sedimen. Sampel lalu dimasukkan ke wadah berkapasitas empat liter dan disaring untuk dibawa ke laboratorium.

Ada beberapa kesulitan yang dihadapi Hawis dalam proses penelitian, terutama dalam proses pengambilan sampel air. Sebab, lokasi terumbu karang berada di daerah terpencil dengan pasokan listrik tak memadai. Padahal alat yang dibawa perlu listrik untuk proses penyaringan. Selain itu, analisis eDNA memerlukan alat yang belum dimiliki IPB.

Bagi Hawis, kesulitan itu bukan rintangan. Ia justru terus melakukan penelitian dan menemukan hal baru. Buktinya, ia sudah menulis 58 artikel jurnal penelitian. "Target tiap tahun minimal lima publikasi internasional," ujar Honorary Research Associate Victoria University of Wellington, Selandia Baru, ini.

Untuk pengembangan pendidikan kelautan di Indonesia, Hawis bergabung dalam tim peneliti Animal Biotechnology and Coral Reef Fisheries, yang melibatkan delapan universitas di Indonesia dan didanai USAID.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus