Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Dua suku berbeda terlibat bentrokan di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kemarin pagi. Bentrokan ini mengakibatkan enam orang tewas dari kedua suku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli, mengatakan penyebab perang antarsuku itu adalah perebutan tanah di Wulewata Bani. "Saya baru komunikasi lewat telepon dengan Badan Permusyawaratan Desa dan aparat Desa Sandosi. Diketahui korban meninggal dunia 6 orang, yang luka-luka belum diketahui," kata Agus, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan, hingga kemarin sore, situasi keamanan di Sandosi belum kondusif. Lokasi Desa Sandosi berada cukup jauh dari ibu kota kabupaten, sehingga kepolisian dan TNI tidak bisa segera sampai di lokasi bentrokan.
Agus mengimbau kedua suku yang bertikai untuk menahan diri dan tidak melanjutkan bentrokan tersebut. Ia pun meminta Pemerintah Desa Sandosi mengimbau suku-suku lain tidak ikut membantu suku yang bertikai. YOHANES SEO (KUPANG)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo