Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Upaya penyelamatan korban gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang diperkirakan terjebak di reruntuhan bangunan masih tersendat. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kendalanya adalah jalan yang rusak serta minimnya peralatan. "Penyelamatan dilakukan secara manual karena alat berat belum banyak yang datang," katanya kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas memperkirakan puluhan korban masih tertimbun di sejumlah lokasi. Di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, sebuah masjid runtuh dan menimpa sekitar 30 orang yang sedang melaksanakan salat isya di dalamnya. Peralatan berat sampai di lokasi kemarin sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga menjelang malam, baru lima korban yang dapat dievakuasi dari reruntuhan masjid. Semua korban dalam keadaan meninggal. Karena listrik di daerah itu masih padam total, evakuasi dihentikan setelah gelap.
Tiga jembatan yang putus di Lombok Utara juga menghambat evekuasi. "Banyak korban di Lombok Utara sulit dijangkau tim penolong karena berada di gunung dan bukit dengan akses yang sempit," ujar Sutopo. Pengiriman bantuan pun tak lancar.
BNPB melaporkan, gedung Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Utara tak bisa digunakan karena sebagian bangunan ambruk. Pasien luka terpaksa dirawat dan menginap di halaman gedung.
Ahad lalu, gempa berkekuatan 7,0 pada skala Richter mengguncang Pulau Lombok. Hingga kemarin malam, korban meninggal tercatat 98 orang dan ratusan lainnya terluka. BNPB memperkirakan jumlah korban akan bertambah. Pada 29 Juli lalu, Lombok juga diguncang gempa berkekuatan 6,7 pada skala Richter, yang menyebabkan 20 orang meninggal.
Kemarin, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi meliburkan sekolah, sampai bangunan sekolah dipastikan aman. Ia menetapkan masa tanggap darurat gempa hingga pekan depan.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan semua kementerian dan lembaga membantu mempercepat proses penanganan korban. Menurut Menteri Sosial Idrus Marham, tim tanggap bencana dikirim dari Bali dan Jawa Timur. Posko darurat dipusatkan di Lombok Utara dan Mataram.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan gempa tidak mempengaruhi aktivitas vulkanis Gunung Rinjani dan Gunung Agung. "Tidak ada peningkatan aktivitas," ujar Kepala PVMBG, Kasbani. FIKRI ARIGI | INDRI MAULIDAR | AHMAD FAIZ | AHMAD FIKRI
Terus Bertambah
Hingga kemarin, korban meninggal akibat gempa pada Ahad malam lalu terus bertambah. Selain itu, rumah dan bangunan lain yang roboh diperkirakan mencapai ribuan. Pendataan serta evakuasi terhadap korban masih dilakukan.
Korban meninggal: 98 orang*
Korban luka-luka: 238 orang*
Tertimbun: Puluhan orang*
Bangunan rusak: Ribuan rumah*
Pengungsi: 10-20 ribu orang*
Kabupaten Lombok Utara (Kabupaten terdampak terparah)
Korban meninggal 79 orang
Luka-luka 93 orang
Masih tertimbun diperkirakan 30 orang
Kabupaten Lombok Timur
Korban meninggal 2 orang
Kabupaten Lombok Barat
Korban meninggal 9 orang
Kabupaten Lombok Tengah
Korban meninggal 2 orang
Kota Mataram
Korban meninggal 4 orang
Luka berat 63 orang
Luka ringan 8 orang
Provinsi Bali
Kota Denpasar
Korban meninggal 2 orang
Kabupaten Karang Asam
Cedera sebanyak 20 orang
Wilayah lain
Luka-luka 17 orang
*) Data sementara
FRANSISCO ROSARIANS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo