SEBAGAI sopir angkutan kota, mata Untung Samosir kelewat sigap. Bukan cuma awas melihat calon penumpang. Setiap hari lelaki 33 tahun ini juga lincah melirik pantat polisi wanita (polwan) pada jalur Cicaheum-Cibaduyut di Kota Bandung yang dilaluinya. Tapi, gara-gara hobinya ini, ia diancam hukuman penjara.
Mengapa? Sebab, lama-lama Untung tak puas cuma memandang. Suatu hari orang Medan ini nekat menghentikan mobilnya yang dipenuhi penumpang. Lalu, dengan mengendap-endap, dia mendekati Brigadir Satu Polisi Denti Riyana—bukan nama sebenarnya—yang biasa dilihatnya. Setelah dekat, tanpa ba-bi-bu, Untung mengelus pantat Denti dengan gemas. Sang polwan kaget. Dilihatnya si sopir, yang berdiri di sampingnya, tersenyum sambil menjulurkan lidah kecilnya. Tak suka atas perlakuan ini, sang polwan menghardiknya.
Tak hanya itu, Denti yang bertubuh tegap itu juga melayangkan bogem mentahnya ke wajah Untung berkali-kali. Dasar berwajah badak, Untung hanya cengengesan. Sembari tersenyum, dia lalu menghambur ke mobilnya dan tancap gas. Tapi tidak terlalu susah bagi si polwan meminta bantuan polisi lain supaya mengejarnya.
Akhirnya, di Jalan Sukarno-Hatta, Untung tertangkap. Para penumpang yang kesal menyaksikan perilaku ganjil si sopir langsung berhamburan keluar sambil memaki. "Hajar we lah nu kitu mah tuman, hajar we terus (Hajar saja orang seperti itu, agar tak menjadi kebiasaan)," kata Nyonya Eny, salah satu penumpang. Melihat gelagat massa mau menghajar Untung, polisi segera menggelandangnya ke markas Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung.
Kini, Untung meringkuk di tahanan dengan tuduhan melanggar Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Ancaman hukumannya maksimum lima tahun penjara. Menurut Kepala Satuan Serse, Ajun Komisaris Besar Polisi Masguntur Laupe, berkas Untung akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Bandung pekan depan.
Kepada polisi, tersangka mengaku sudah lama tergiur pantat Denti yang aduhai. "Demi Tuhan, saya suka sekali pada tubuh sintalnya," katanya dengan logat Batak yang kental.
Tapi Denti tak merasa tersanjung. Dia berharap Untung diganjar dengan hukuman setimpal. "Dia harus dipentung dan dikasih pelajaran, agar tak sembarangan pegang tubuh perempuan," ujarnya.
K.M.N., Rinny Srihartini (Bandung)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini