Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Punk is not a fashion. Punk is the way of life." Slogan ini selalu diteriakkan para punkers untuk menunjukkan punk bukan soal berpakaian nyeleneh. Bot, celana ketat, rambut Mohawk, tindik di sekujur tubuh, dan aksesori serba logam memang identik dengan mereka. Tapi punk lebih dari itu. Punk adalah ideologi perlawanan.
Gaya punk dipakai sebagai simbol perlawanan terhadap masyarakat yang dominan. Awalnya gaya berpakaian yang unik dan nyentrik itu mempunyai dua tujuan yaitu mocking (meledek) dan shocking (mengejutkan). "Setelah itu berkembang menjadi identitas," kata Fathun Karib, 30 tahun, personel band indie punk-metal Cryptical Death kepada Tempo.
Mereka memanfaatkan barang yang dianggap sampah sebagai elemen penampilan, demi menguatkan identitas sebagai kelompok terbuang. "Kalau ditanya punk fashion itu apa, jawabannya sampah. Punk itu memodifikasi barang-barang yang dianggap tidak bernilai lagi menjadi style sebagai simbol perlawanan," kata Pamudji Slamet, 38 tahun, vokalis band punk asal Bandung, Runtah.
Gaya punk ini tidak bisa dilepaskan dari pasangan Malcom McLaren dan Vivienne Westwood. McLaren adalah manager Sex Pistols, pionir musik punk pada era 1970. Keduanya memiliki butik bernama SEX yang menjual baju-baju bergaya bondage sex-celana kulit ketat, rantai, dan paku-paku. Ditambah sejumlah sablonan grafiti berisi protes, lengkaplah kostum awal punkers. Kini, ada beragam gaya punk, tapi intinya satu: perlawanan.
Ninin Damayanti
Rambut Mohawk
Awalnya, gaya rambut ini muncul dalam film Drums Along the Mohawk (1936) tentang suku Indian Mohican di lembah Mohawk. Gaya ini kemudian diadaptasi oleh punkers pada era 1980. Model rambut Mohawk yang tegak sering diartikan antipenindasan dan warnanya yang berani berarti kebebasan. Namun tidak semua aliran punk menggunakan Mohawk.
Tato
Biasanya bergambar tengkorak, salib terbalik, swastika Nazi, atau api, dan sebagainya. Tato bisa menunjukkan identitas kelompok dan menjadi simbol penguasaan penuh terhadap tubuh.
Tindik
Sama seperti tato, tindik menyimbolkan kekuasaan terhadap tubuh, kemampuan mengatasi rasa sakit, perlawanan terhadap penderitaan.
Rantai
Aksesori ini adalah simbol solidaritas. Kelompok punk yang terusir dari masyarakat, dianggap sampah, dinilai menyimpang, membuat punkers membentuk kelompok baru untuk berlindung. Solidaritas kelompok ini sangat penting untuk bertahan hidup.
Eye liner
Riasan eye shadow dan eye liner muncul dari aliran punk deathrock atau horror punk. Mirip dengan gaya gothic, hitam menjadi warna wajib. Daniar Wikan Setyanto dalam tulisan Makna dan Ideologi Punk mengartikan pemakaian riasan mata ini sebagai cara pandang punkers yang suram dan kurang menjanjikan.
Paku, silet, peniti, dan benda tajam lainnya
"Go away! Inilah pesan yang ingin disampaikan punkers," kata Pamudji. Aksesori dari benda tajam ini menjadi simbol perlindungan diri para punkers yang dianggap sampah. Terkadang mereka juga memakai sabuk selongsong peluru atau paku. Spike bands dan chokers dipakai sebagai aksesori bersamaan dengan tindik dan tato pada era 1980.
Celana ketat
Celana yang biasa dipakai adalah jins ketat, celana kulit ketat, celana bermotif kulit hewan, atau bondage pants. Awalnya punkers menggunakan celana kulit dengan alasan awet dan tahan lama. Belakangan mereka menggantinya dengan kulit sintetis seiring dengan ide hak bagi binatang. Daniar menyebutkan celana ketat menyimbolkan impitan dalam hidup. Karena itu, punkers biasanya merobek celana pada bagian paha dan lutut sebagai simbol kemerdekaan gerak dan ide.
Sepatu
Bot apa pun adalah favorit punkers. Mereka yang mampu bisa membeli Chuck Taylor, All-Stars, dan Dr Martens. Terkadang diberi aksesori rantai atau tali kulit. Bot dipilih karena alasan awet. Tapi aliran hardrock punk dan pop punk lebih memilih sneakers dan sepatu olahraga karena lebih praktis.
Baju
Beberapa kelompok punk membeli kaus atau kemeja flannel murah lalu menuliskan nama band atau slogan punk dengan spidol. Punk anarcho memilih menulis slogan politik. Kaus-T dengan logo band atau logo punk juga menjadi populer bersamaan dengan modifikasi blazer.
Jaring atau stoking
Deathrock atau horror punk mengeksplorasi jaring, stoking, korset, dan riasan androgini.
Yang di Jalan yang Melawan
Stigma negatif masyarakat melekat erat di badan mereka. Mulai pelaku kriminal, pemabuk, hingga preman. Bagi mereka, label itu tak lebih dari angin lalu. Tak peduli siapa dan dari mana, semua dalam satu suara berjuang membentuk ruang-ruang baru untuk mandiri. "Punk adalah merayakan hidup untuk melakukan sesuatu dengan kemampuan sendiri," jawab salah satu dari mereka.
Dalam sebuah tongkrongan, semua serba terbuka, termasuk pada kawan dari luar daerah. Jiwa liar berkumpul dalam lingkaran, dengan ide-ide gila yang beragam. Asas kebersamaan dan prinsip do it yourself-lah yang menyatukan. Demi musik dan makan, apa pun mereka lakukan. Mulai mengamen sampai menato teman sendiri. Saweran kerap dijalankan demi menyiasati kerasnya hidup di jalanan. Untuk sebatang rokok hingga seliter minuman penghangat malam.
Mereka ada di jalanan, melawan keteraturan, mencari kebebasan....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo