Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak-anak muda yang tengah kongko menikmati malam di halaman Studio Airin, Jalan Sholeh Iskandar, Bogor, itu mengaku sebagai punkers. Tapi kami tak melihat rambut Mohawk ala suku Indian, celana ketat, sepatu bot, dan aneka aksesori, seperti rantai, peniti, silet, serta benda tajam lainnya, pada diri mereka. Mereka bahkan bisa dikatakan necis. Cukuran mereka bersih, pakaiannya cukup wajar. Padahal nama komunitas tempat mereka bergabung cukup sangar: Raincity Hardcore Punk. "Kami memiliki ideologi sendiri," kata Bobby Kusuma, salah satu dari mereka, Jumat dua pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo