Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diteriaki presiden saat menjadi narasumber di peluncuran buku Jangan Remehkan Kata-kata: Kutipan Pemikiran Anies Baswedan di Islamic Book Fair 2022 yang berlangsung kemarin di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu, 6 Agustus 2022. Lebih dari 1.500 orang yang hadir di diskusi buku itu ramai-ramai berteriak, "Presiden...presiden...presiden," teriak peserta diskusi buku yang disambut tepuk tangan setiap kali Anies menyelesaikan kalimatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemarin, kedatangan Anies menjadi magnet pengunjung Islamic Book Fair yang digelar sejak Rabu, 3 Agustus 2022 dan berakhir hari ini. Pengunjung IBF 2022 menyesaki sejak pintu masuk hingga depan panggung utama Hall A JCC saat acara Grand Launching buku berlangsung. Meski Anies melewati jalur khusus, peserta tetap mengerubutinya. Ia melayani permintaan tanda tangan dan foto bersama dengan peserta yang saling berebut dan mendorong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buku Jangan Remehkan Kata-kata: Kutipan Pemikiran Anies Baswedan merupakan hasil dari inisiatif penerbit Reneebook. Sebagian buku itu merupakan hasil wawancara Anies Baswedan dengan salah satu stasiun televisi swasta yang bertajuk Jangan Remehkan Kata-kata. "Buku ini merupakan merangkum pemikiran gagasan Anies dari tahun 1990-an sampai sekarang," kata Muhammad Husnil, salah satu penyusun buku itu kepada Tempo di sela-sela acara.
Husnil menuturkan, selama tiga tahun, ia mengumpulkan materi dan menyusun kutipan kata-kata Anies. "Materi saya ambil dari wawancara audio, audio, video, maupun teks Anies Baswedan yang sudah terbukti menggerakkan banyak orang, " kata dia. Selain dari wawancara dengan televisi, ia juga mengambilnya dari kutipan permyataan Anies di Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, dan gerakan-gerakan lainnya.
Gubernur DKI Jakarta saat menjadi tamu di Islamic Book Fair di JCC. Foto: Istimewa | Chiki Fawzi.
Buku setebal 200 halaman itu dikumpulkan dan disusun oleh Muhammad Husnil dan M. Chozin Amirullah, lalu disunting oleh Abdul Rahman Ma’mun dan Luqman Hakim Arifin, CEO Renebook Group. Menurut Luqman, Anies Baswedan dikenal sebagai tokoh yang memiliki gaya bicara tenang dan cerdas. Maka dari itu banyak kata-katanya yang layak diabadikan karena dapat memberi energi pada pembacanya.
Anies Baswedan mengatakan, gagasan-gagasan yang dirangkainya menjadi kata-kata menginspirasi itu muncul dari interaksi dan spontan. "Seringkali tidak saya sadari sebelumnya. Tema-teman yang mendengar kemudian mengingatkan ke saya, eh itu kayanya bagus!” kata Anies.
Ia mencontohkan, seperti kalimat, “Setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi”, terucap ketika presentasi menawarkan program Indonesia Mengajar di kampus Universitas Airlangga Surabaya. Seusai presentasi, kata Anies, Hikmat Hardono yang saat ini memimpin Yayasan Indonesia Mengajar, mengingatkannya bahwa kata-kata itu menarik. "Maka jadilag tagline Indonesia Mengajar, hingga saat ini," ujarnya. Gagasan Indonesia Mengajar ini kemudian menggerakkan ribuan putra-putri terbaik untuk mendaftar dan terlibat mengajar di pelosok selama 1 tahun.
“Begitu pula dalam suatu perbincangan, Mas Aman juga tahu itu, saya ingin kalau kota itu maju, maka jangan sampai warganya tertinggal. Maju kotanya, bahagia warganya. Lalu Kang Eep bilang, eh, itu kayanya bagus tuh, maka jadilah tagline saat di Jakarta. Jadi kata-kata itu spontan saja,” kata Anies Baswedan mencontohkan. Kalimat itu digunakannya untuk mengajak semua terlibat dalam kolaborasi membangun Jakarta, sekaligus bagaimana membuat warganya bahagia.