Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan upaya jangka pendek dan menengah untuk mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk jangka pendek, Pemerintah Provinsi alias Pemprov DKI mengandalkan penggunaan bus listrik oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Selain itu, ke depannya, Pemprov DKI juga berencana mengadakan mobil listrik untuk pejabat DKI secara bertahap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Berikutnya Pemprov DKI melalui pembayaran pajak sudah berikan insentif pajak bagi masyarakat yang membeli kendaraan listrik, diberikan keringanan pajak,” kata Heru saat ditemui di Lapangan Monas Silang Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Juni 2023.
Kualitas udara Jakarta tercatat buruk belakangan ini jika mengacu pada laporan IQAir. Hari ini, kualitas udara per pukul 14.06 WIB tercatat tidak sehat dengan AQI US 160.
Berdasarkan laporan IQAir, konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Selain itu, IQAir juga melaporkan, polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 5.300 kematian di Jakarta pada 2023.
Heru melanjutkan upaya berikutnya memperbaiki kualitas udara Jakarta adalah penanaman pohon. Kepala Sekretariat Presiden itu mengatakan, dirinya telah menanam pohon di sejumlah lokasi sebagai upaya jangka menengah.
“Tiap minggu menanam pohon, diusahakan RTH (ruang terbuka hijau) bertambah, itu jangka menengah,” ujarnya.
Pemprov DKI, lanjut Heru Budi, bakal mengikuti instruksi dan langkah yang diterapkan pemerintah pusat untuk mengatasi polusi udara. Menurut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki langkah-langkah yang sifatnya jangka pendek dan panjang. Namun, dia tak mendetailkannya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.