Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri atau siswi SMP hingga SMA sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini dan akan menjadi program rutin Pemprov DKI Jakarta melalui Gerakan Aksi Bergizi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya ke sini untuk melihat dan memberikan semangat agar adik-adik, khususnya siswi putri, mendapatkan tambahan tablet. Ini sebagai rangkaian upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah stunting sejak dini," kata Heru Budi saat mengunjungi SMPN 51 Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat, 10 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Gerakan Aksi Bergizi merupakan ajakan kepada para remaja putri untuk rutin mengonsumsi tablet penambah darah seminggu sekali guna menjaga daya tahan tubuh.
Menurut Heru, tablet tersebut diberikan sebagai investasi kesehatan jangka panjang, agar saat hamil, para calon ibu bisa menjalani kehamilan yang sehat dan tidak melahirkan anak yang berpotensi stunting.
Kepala Sekretaria Kepresidenan itu turut menyampaikan apresiasinya kepada SMPN 51 yang telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik. Kegiatan pemberian tablet penambah darah bagi siswi rutin dilakukan di sekolah-sekolah jenjang SMP dan SMA.
"Terima kasih SMPN 51, (kegiatannya) sudah berjalan dengan baik. Tentunya nanti kalau ada waktu kami akan keliling ke sekolah lain," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti secara teknis menjelaskan, program tersebut sudah dimulai sejak siswi SMP duduk di kelas 7 hingga lulus SMA.
"Ini bukan semata-mata sosialisasi tapi sudah dilakukan aksi bergizi mulai dari SMP kelas 7,8,9 dan SMA kelas 10,11,12," kata dia.
Menurutnya, ada program pemberian tablet tambah darah yang diminum seminggu sekali. "Salah satu langkah baik dari SMPN 51 ini diminum secara serentak setelah sarapan pagi," tutur Widyastuti.
Widyastuti menjelaskan, seluruh sekolah di DKI Jakarta telah mendapatkan distribusi pil penambah darah seminggu sekali. Ia juga menyarankan kepada remaja putri untuk lebih memperhatikan kesehatan sedini mungkin.
"Kami memang menyarankan remaja putri dan orang dewasa, apabila terindikasi anemia harus minum pil penambah darah. Salah satu alat ukur kita, selain remaja putri di sekolah, kami melakukan skrining di calon pengantin," katanya.