Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim tak ada kendala dalam proses pembangunan MRT Jakarta Fase 2A. Pernyataan tersebut disampaikan usai Heru mendampingi Presiden Joko Widodo alias Jokowi meninjau perkembangan pembangunan jalur moda transportasi berbasis rel ini kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi (kemarin) bersama Presiden Jokowi, kami telah melihat kondisi lapangan yang proses pengerjaannya berjalan sesuai rencana," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Heru, pengerjaan MRT Fase 2A sudah sesuai target. Kereta bawah tanah rute Bundaran HI-Kota ini ditargetkan rampung pada 2027.
Pembangunan MRT Fase 2A terdiri dari dua tahap. Tahap pertama meliputi jalur utama sepanjang 5,8 kilometer dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok) dan satu stasiun at grade (Kota).
Proyek ini berjalan dengan mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur MRT koridor BHI-Kota.
MRT Fase 2A terdiri dari beberapa paket kontrak pengerjaan. Paket pertama adalah CP 201 yang fokus pada pembangunan terowongan Stasiun Bundaran HI-Harmoni, Stasiun Thamrin, dan Stasiun Monas.
Kemudian paket CP 202 dan CP 205A, yaitu pembangunan Stasiun Harmoni, dua terowongan hingga Stasiun Sawah Besar, Stasiun Sawah Besar, dua terowongan sampai Stasiun Mangga Besar, dan sistem perkeretaapian (railway systems) serta rel (trackwork).
Selanjutnya, paket CP 203 dan CP 205B yang rencananya bakal terbangun terowongan hingga Stasiun Glodok dan Stasiun Kota, serta sistem perkeretaapian dan rel. Dalam Fase 2A ini juga dilakukan penyediaan kereta (rolling stock) yang masuk dalam paket CP 206.
Sementara itu, tahap kedua adalah pembangunan MRT Fase 2B yang terdiri atas stasiun Kota, Mangga Dua, Gunung Sahari, dan Ancol dengan panjang 5,2 kilometer. Depo akan dibangun di Ancol Barat.
Selain membangun infrastruktur jalur utama kereta, proyek MRT Fase 2 ini juga meliputi penataan kembali area Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk dengan melebarkan akses pejalan kaki (trotoar) dan pesepeda.
Rak sepeda (bike rack) bakal tersedia di setiap stasiun kereta Ratangga dan area turun-naik penumpang untuk bus non-BRT, mobil yang membawa penumpang prioritas, dan logistik.
Ada juga pembangunan kembali halte-halte BRT Transjakarta yang terintegrasi secara fisik ke akses masuk stasiun MRT Jakarta. Infrastruktur ini sudah terbangun di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia yang tersambung dengan Halte BRT Transjakarta Bundaran HI.
Sejumlah gedung-gedung di sepanjang koridor pun akan terintegrasi langsung dengan stasiun MRT Jakarta serta dapat digunakan sebagai area penurunan penumpang (kiss and ride).