Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO. Jakarta - Polisi memasang kawat berduri di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, tepat di depan gedung Komisi Pemilihan Umum ( KPU ), Jumat, 1 Januari 2019. Kawat berduri itu menjadi pemisah antara dua kelompok massa yang berunjuk rasa di depan kantor lembaga penyelenggara pemilu itu.
Baca: Dua Kelompok Massa Gelar Demo di KPU Hari Ini, Polisi: Kami Sekat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan selain memasang kawat berduri, polisi telah menyiagakan dua mobil watercanon dan dua baracuda. "Pengamanan sudah kami persiapkan dan gelar apel pasukan juga sudah dilaksanakan," kata Harry di kantor Komisi Pemilihan Umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harry mengatakan mengerahkan 4.039 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa di depan KPU itu. Sedangkan untuk pola pengamanan dibagi atas tiga ring. "Sebab, di sekitar KPU juga banyak objek vital, seperti kantor kedutaan besar dan rumah pejabat negara," ujarnya.
Adapun kedua kelompok yang berunjuk rasa adalah Gerakan Bela Indonesia dan Forum Umat Islam. Kelompok Gerakan Bela Indonesia mengusung jargon 'Aksi KPU bebas Intimidasi' dan FUI mengusung 'Aksi Siaga Pemilu'. Kedua kelompok itu, kata Harry, memasukkan izin bersamaan untuk menggelar unjuk rasa. "Kami sekat kedua kelompok itu di sisi kiri dan kanan gedung KPU," ujar Harry.
Harry berharap unjuk rasa bisa berjalan aman dan lancar. Sebabnya, KPU bakal menyediakan waktu untuk beraudensi dengan perwakilan kedua kelompok tersebut.
Baca: Demo Dua Kelompok di KPU, Polisi Bagi Tiga Ring Pengamanan
Sampai berita ini ditulis, polisi telah bersiaga di sekitar lokasi. Massa dari dua kubu juga telah datang dan berada di luar KPU.