Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ibu Hamil Trisemster Ketiga Ketahui Perubahan dan Pantangannya

Ada beberapa perubahan dan hal yang harus dhiindari saat ibu hamil memauski trisemester ketiga,

26 Agustus 2019 | 06.00 WIB

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, ibu hamil tentu akan merasa bahagia karena tak lama lagi akan bertemu dengan bayinya. Namun perasaan bahagia itu biasanya bercampur dengan kecemasan dalam mempersiapkan kelahiran dan perubahan pada tubuh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebab itu, untuk menjaga keselamatan ibu hamil dan janin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk mencegah komplikasi kehamilan terjadi. Ketika memasuki trisemester ketiga, ada banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan ini mungkin dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Namun, jangan khawatir karena perubahan ini umum terjadi.

Berikut ini berapa perubahan yang terjadi saat ibu hamil memasuki trisemester ketiga.

1. Sakit punggung
Hormon kehamilan mengendurkan jaringan ikat yang menahan tulang. Hal ini dapat menyebabkan punggung terasa sakit dan tidak nyaman. Namun, jika sakit punggung juga disertai gejala lain, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

2. Kontraksi Braxton Hiks
Ibu hamil
 mungkin akan mulai merasakan kontraksi ringan biasanya terjadi pada sore atau malam hari. Kontraksi akan menjadi lebih sering dan lebih kuat ketika waktu untuk melahirkan semakin dekat.

3. Mudah lelah dan sesak napas 
Anda dapat merasa mudah lelah sehingga terkadang menyebabkan sesak napas ketika melakukan suatu aktivitas.

4. Heartburn 
Hormon kehamilan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan hingga timbul sensasi terbakar di dada.

5. Lebih sering buang air kecil
Ketika janin bergerak lebih dalam ke panggul, ibu hamil akan merasakan tekanan pada kandung kemih sehingga menjadi lebih sering buang air kecil. Apalagi jika ibu sedang tertawa, batuk, atau bersin.

Untuk memastikan perubahan yang terjadi saat hamil tua bukanlah sesuatu yang membahayakan, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter. Selain perubahan, terdapat beberapa hal yang harus Anda hindari saat hamil trisemester ketiga. 

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com

Berikut beberapa hal yang harus dihindari ketika hamil tua agar janin dan ibu tetap sehat.

1. Minum alkohol
Ketika ibu hamil minum alkohol, zat ini akan melewati plasenta dan dapat memengaruhi janin. Minum alkohol secara berlebihan ketika hamil, apalagi saat hamil tua, bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti kelainan fisik, cacat intelektual, kejang, pertumbuhan yang buruk, keterlambatan perkembangan, dan lainnya.

2. Mengonsumsi daging dan ikan mentah 
Daging dan ikan mentah tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena berpotensi mengandung salmonella dan toksoplasmosis yang menyebabkan cacat lahir.

3. Mengonsumsi kafein berlebihan
Seperti halnya alkohol, kafein juga dapat melewati plasenta dan memengaruhi janin. Mengonsumsi kafein berlebih dapat membahayakan janin dan meningkatkan risiko keguguran serta berat lahir rendah. Sebaiknya, ibu hamil tidak mengonsumsi lebih dari 1,5 cangkir kafein per hari.

4. Merokok
Ibu hamil yang merokok, terutama sedang hamil tua, memiliki risiko masalah dengan plasenta, melahirkan bayi dengan berat badan rendah, prematur, cacat lahir, atau mengalami gangguan dalam belajar kelak.

5. Berendam di air panas dan sauna
Berendam di air panas dan sauna berbahaya untuk ibu hamil karena dapat meningkatkan suhu tubuh yang dapat menyebabkan masalah pada bayi, seperti meningkatkan risiko cacat lahir.

6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Ibu hamil harus menghindari konsumsi obat-obatan tertentu karena dapat membahayakan janin. Dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari ibuprofen atau obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya.

7. Berbaring telentang 
Ibu hamil tidak boleh berbaring telentang karena rahim yang tumbuh dapat menekan pembuluh darah utama hingga menyebabkan tekanan dan nyeri pada panggul. Selain itu, berbaring telentang juga mampu menurunkan denyut jantung dan tekanan darah yang membuat ibu hamil merasa pusing dan sesak.

8. Bepergian jauh
Ibu hamil yang sedang hamil tua, sebaiknya tidak bepergian jauh karena bisa saja terjadi persalinan yang tak terduga. Selain itu, dapat pula menimbulkan masalah lain, seperti komplikasi kehamilan, terpapar virus, atau meningkatkan pembentukan darah beku jika duduk terlalu lama.

9. Tidak melakukan aktivitas yang berat
Ketika sedang hamil tua, akan lebih baik jika ibu hamil tidak melakukan aktivitas yang berat karena dapat membahayakan diri sendiri dan janin.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus