Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ide Pemerintah Kurangi Kemacetan Jakarta: Bagi Jam Masuk Kerja hingga Pakai Teknologi AI

Dishub DKI sebut tingkat kemacetan Jakarta meningkat. Pemerintah Jakarta lalu sodorkan sejumlah ide untuk atasi hal tersebut. Apa saja?

11 Mei 2023 | 11.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen. ANTARA FOTO/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan tingkat kemacetan di Ibu Kota meningkat. Dia mengacu pada data TomTom Traffic Index pada Februari 2023 bahwa kemacetan Jakarta naik dari 34 persen kini menyentuh 53 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Peringkat kita sekarang naik, urutan kemacetan menjadi (peringkat) 29 dari sebelumnya 46," kata dia saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syafrin menuturkan lonjakan kemacetan ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI. Bahkan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyoroti soal solusi kemacetan Jakarta.

Heru, menurut Syafrin, meminta jajarannya menggelar diskusi secara utuh dan menampung saran serta solusi dari berbagai pihak. "Itu yang akan dibahas di tanggal 17 Mei besok," ungkapnya.

Selain itu, Heru juga akan meminta saran dan masukan dari para anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) terpilih Tahun Kepengurusan 2023-2026 untuk penanganan kemacetan Jakarta.

"Tentu mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan Pemprov DKI Jakarta untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat terkait berbagai upaya-upaya yang akan dilakukan," ujar Syafrin.

Heru Budi usul jam masuk kerja dibagi dua

PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengusulkan adanya pembagian jam masuk kerja para karyawan atau pegawai di Jakarta. Menurut Heru, pembagian jam masuk kerja bisa mengatasi kemacetan di Jakarta yang terasa semakin parah.  

Menurut Heru, usulan itu telah disampaikan ke Dinas Perhubungan DKI untuk dibahas bersama dengan masyarakat melalui forum FGD atau focus group discussion.

"(Pengaturan jam kerja kantor di Jakarta) lagi dibahas sama Dinas Perhubungan (dengan melakukan) FGD, segera. Saya sudah minta (ke Dishub DKI) lagi di susun, tokoh-tokohnya, pegiatnya siapa,” kata Heru di Balai Kota DKI seperti dilansir dari Antara, Rabu, 3 Mei 2023.

Konsep Heru Budi soal pembagian jam masuk kerja

Heru menjelaskan sudah memiliki konsep jam masuk karyawan yang dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama jam 08.00 WIB dan sesi kedua masuk kerja jam 10.00WIB.

“Masuknya tiap gedung itu harus separuh, jam 8.00 WIB dengan jam 10.00 WIB,” ujar Heru.

Menurut Heru, pembagian jam masuk karyawan tersebut akan memberikan kesempatan karyawan untuk mengantar anak-anaknya pergi ke Sekolah.

"Itu (para karyawan) dari rumah jam 6.00 WIB nganter anak sekolah dulu, jam 7.00 WIB terus dia (berangkat) ke kantor jam 8.00 WIB,” ujar Heru.

Adapun pembagian jam masuk kerja bisa disesuaikan dengan perusahaannya masing-masing.

“Jam 8 atau 10 itu nanti dibahas (lewat FGD) tergantung (kebutuhan) masing-masing mereka (perusahaan) swasta,” sambung Heru.

Dalam hitungan Heru, pembagian dua sesi jam masuk kerja dapat mengurangi tingkat kemacetan Jakarta hingga 30 persen.

“Kalau seperti (kawasan) Thamrin dan Gatot Subroto (masuk kerja) jam 08.00 WIB dan (pegawai masuk kerja) 50 persen, berarti kan kurang lebih bisa mengurangi (kemacetan) 30 persen mudah-mudahan,” tutur Heru Budi.

Dishub wacanakan pakai teknologi AI

Di sisi lain, Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Menurut dia, Dishub DKI akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI).

"Sedang berproses, untuk yang Google kami akan memanfaatkan Artificial Intelligence mereka," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Mei 2023.

Nantinya, tutur dia, Dishub DKI dapat memantau dan mengatur waktu lampu lalu lintas berdasarkan informasi basis data internal Google. Tujuannya untuk mengukur dan menghitung kondisi lalu lintas dan pengaturan waktu di persimpangan.

Google akan memberikan akses digital dashboard agar Dishub DKI dapat mengatur ulang perputaran waktu lampu lalu lintas di titik yang sudah terprogram. Syafrin melanjutkan, hingga saat ini masih terus dilakukan simulasi Artificial Intelligence

"Kami harapkan bisa memberikan efek positif dari sisi pengaturan traffic light di beberapa simpang," ujarnya.

AMY HEPPY | IQBAL MUHTAROM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus