TERPILIH 26 Mei lalu, Rudolf Mazuoka Pardede harusnya sudah ongkang-ongkang di kursi Wakil Gubernur Sumatera Utara. Tapi posisinya masih terganjal dugaan ijazah palsu SMU yang ia lampirkan untuk mengajukan dirinya sebagai calon wakil gubernur, berpasangan dengan Rizal Nurdin.
Ketua PDIP Sumatera Utara ini mengantongi ijazah SMU Kristen Penabur Sukabumi, Jawa Barat. Pendidikan SMU memang syarat minimal bagi calon gubernur dan wakilnya berdasarkan keputusan DPRD Sumatera Utara.
Tak pernah menunjukkan ijazah aslinya, Rudolf hanya melampirkan surat keterangan siswa dari Kepala SMU Penabur Sukabumi, Martha Shristiawati. Ia dinyatakan bersekolah di sana pada 1959-1962 dan telah lulus ujian. Tapi pada 28 Mei lalu, Martha meralatnya lewat surat. Rudolf, begitu surat Martha, tak pernah terdaftar sebagai siswa di SMU itu.
Polda Sumatera Utara kini menyelidiki kasus ini. Menurut Kepala Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara, Kombes Harry Prasetya, polisi mendatangi sekolah-sekolah tempat Rudolf pernah bersekolah, selain memeriksa dirinya. Mahasiswa juga berunjuk rasa, meminta DPRD Sumatera Utara membatalkan status Rudolf sebagai wakil gubernur.
Rudolf sendiri lenyap. Gerbang rumahnya di Jalan Slamet Riyadi, Medan, selalu terkunci. "Bapak sedang rapat khusus, istrinya sendiri tak bisa menghubunginya," kata Zebua, ajudannya.
Edy Budiyarso, Tomi Lebang, dan Tempo News Room, Adi Sutarwijono, Kukuh S. Wibowo (Surabaya), Bambang Soed (Medan)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini