SEJATINYA, kondom bisa mengatasi masalah HIV/AIDS, tapi ternyata dapat merembet ke persoalan lain. Gara-gara menayangkan iklan kondom, dua stasiun televisi—Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) dan Lativi—diadukan Majelis Mujahidin Indonesia ke Polda Metro Jaya, Selasa pekan silam.
Menurut Majelis Mujahidin, iklan itu bisa berdampak negatif bagi generasi muda. Untuk membuktikannya, mereka menunjuk info yang ditawarkan si iklan: ”Kalau dalam melakukan seks bebas mau aman, ya pakai kondom,” ujar Ketua Departemen Data dan Informasi Majelis Mujahidin, Fauzan Al-Anshori. Mereka lalu meminta agar penayangan iklan tersebut dihentikan, atau materinya diganti dengan pesan lain. Misalnya: ”Jika tidak ingin terkena virus HIV/AIDS, janganlah melakukan seks bebas.”
Apa jawaban TPI? Kepala Bagian Humas TPI, Theresia Ella Sari, menilai pengaduan itu salah alamat. Pasalnya, yang menayangkan iklan bermasalah itu bukan cuma mereka, tapi semua televisi. Lagi pula iklan itu bukanlah promosi dari pabrik kondom, melainkan kampanye anti-HIV/AIDS. Orang bijak tentunya bisa menangkap pesan yang terkandung, begitu dalihnya.
Irfan Budiman, Nezar Patria, Suseno (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini