Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan net zero emission (NZE) pada 2060, atau lebih cepat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan menghentikan penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil pada 2050.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi hal tersebut, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku akan mendukung penuh kebijakan dan aturan yang dikeluarkan pemerintah terkait target nol emisi pada 2060.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Honda juga akan memastikan bahwa aturan tersebut akan baik bagi perkembangan bisnisnya di Indonesia. Mereka juga menganggap bahwa ini bisa menjadi salah satu langkah Honda untuk menghadirkan mobil listrik di Indonesia.
"Pemerintah telah banyak mempertimbangkan adanya regulasi yang baru seperti ini. Kami tentunya akan selalu mengikuti aturan baru yang dikeluarkan pemerintah ini," kata Business Innovation and Marketing & Sales PT HPM, Yusak Billy dalam acara peluncuran All New City dan Civic RS, Kamis, 28 Oktober 2021.
Saat ini Honda juga mengaku tengah mempelajari soal target nol emisi tersebut dan perusahaan berencana untuk menghadirkan mobil listrik di Tanah Air. Hanya saja, Billy masih belum mengungkapkan kapan Honda akan mulai meluncurkan kendaraan listriknya di Indonesia.
"Bagi kami elektrifikasi itu baik dan kami juga akan mendukung semua program yang akan dijalankan oleh pemerintah. Kami terus mempelajari hal itu dan tentunya kami akan memberikan yang terbaik di waktu yang tepat," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan lima prinsip utama dalam mencapai target nol emisi, yakni peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Pada 2050, pemerintah mengharapkan pemanfaatan EBT bisa mencapai 87 persen dan dibarengi penghentian penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil. Ini artinya, mulai 2050 mobil bensin sudah tidak akan dijual dan bakal digantikan dengan kendaraan bertenaga listrik.
Sementara di tahun 2027, pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air sudah sebanyak 2 juta unit untuk mobil dan 13 juta unit untuk motor. Sehingga pada 2060, Indonesia diharapkan sudah bisa mencapai target zero emission.