Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ingat, Kecepatan Maksimal di Jalan Tol Japek II 80 km/jam

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II direncanakan untuk kecepatan kendaraan maksimal 80 km per jam, dengan jarak pandang 110 meter.

12 Desember 2019 | 20.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek (Japek II), Bekasi Timur, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019. Jalan tol tersebut baru bisa digunakan publik sekitar 2-3 hari kemudian untuk memastikan kesiapan kebersihan dan kelengkapan rambu jalan. Meski dari aspek struktur Jalan Tol Japek II mampu untuk menahan kendaraan bertonase besar, namun akan tetap dilakukan pembatasan kendaraan di mana yang boleh melintas hanya kendaraan bertonase ringan yakni kendaraan Golongan I dan II. Hal ini terkait manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat perlambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya menyatakan bahwa desain proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II direncanakan untuk kecepatan kendaraan maksimal 80 km per jam, dengan jarak pandang 110 meter.

"Itu dituangkan dalam parameter penyelarasan vertikal dan horizontal yang mengadopsi standar ukuran jari-jari tikungan, panjang lengkung, kelandaian maksimum dan lain-lain yang sifatnya teknis," kata Project Manager Japek II Elevated PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Fathur Rozaq, Kamis, 12 Desember 2019.

Ia menambahkan uji beban dan uji laik fungsi juga telah selesai dilaksanakan, sehingga jalan tol Japek Elevated II itu sudah dapat difungsikan untuk Natal dan Tahun Baru 2019.

"Semua jembatan didesain ada sambungan, sebagian besar sambungan pada proyek Japek II Elevated ada di setiap 180 meter dan sambungan  ini didesain untuk tahan gempa," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara terpisah, Presiden Joko Widodo saat meresmikan jalan tol itu mengatakan, pembangunan jalan tol Japek II tersebut tergolong sangat rumit karena begitu banyak kendala.

“Ini kalau kita lihat betapa rumitnya kalau kita terlambat membangun infrastruktur. Seperti jalan tol ini. Itu kesempatan memasang glidernya hanya 3-4 jam per hari karena lalu lintas padat dan hanya malam hari,” katanya.

Di samping itu, pembangunan jalan tol layang tersebut juga berhimpitan dengan proyek besar lain yakni pembangunan LRT di sisinya. Tidak hanya itu, di sisi yang lain juga digenjot proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus