Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tempo menulis laporan khusus tentang 26 perempuan muda yang mendedikasikan dirinya untuk melestarikan bumi.
Lebih dari 100 nama perempuan yang terjalin dalam seleksi. Mereka berasal dari Aceh sampai Papua.
Para perempuan tersebut ada yang mengambil peran sebagai penjaga ekosistem, pemulih alam yang rusak, penggerak masyarakat, pendidik generasi muda, serta pembela lingkungan.
JAUH di pedalaman hutan Desa Ujang, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Sri Tiawati berjuang mewujudkan mimpi. Di tengah medan yang tak mudah, ia bertekad membuka mata sekitar 70 anak suku Dayak Punan yang berada di perkampungan Semeriot akan pentingnya pendidikan. Sri tak mau lagi mendengar kabar ada orang asing yang membabat hutan atau mengambil lahan warga suku Punan. “Orang suku Punan memberikan cap jempol begitu saja karena mereka tak bisa membaca dan menulis,” kata Sri, Selasa, 21 April lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo