Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Trotoar di sepanjang Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat telah rampung direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Trotoar tersebut kini lebih luas serta ditambah beberapa fasilitas publik, seperti kursi panjang serta area penyebrangan bertombol alias Pelican Crossing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Roekmaningsih, 37 tahun, mengapresiasi transformasi trotoar tersebut. “Sekarang jadi luas dan bagus. Jalan kaki di trotoar ini jadi nyaman,” ujar dia saat Tempo temui pada Ahad, 10 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Roekmaningsih bersama suami dan dua anaknya baru saja menikmati Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Kendaraan mereka terparkir di salah satu gerai minimarket di Jalan Wahid Hasyim.
Saat hendak pulang, ia menyempatkan berjalan di trotoar baru itu. “Trotoarnya ramah untuk pejalan kaki. Serasa di luar negeri hehe,” kata dia.
Menurut pantauan Tempo, trotoar di sepanjang Jalan Wahid Hasyim memang tampak rapi. Mulanya, trotoar dialasi susunan paving block dengan lebar yang tak seberapa. Kini, tanaman hias yang ditumbuhi di bagian tengah dan bibir trotoar seluas kurang lebih lima meter itu membuat suasana semakin asri.
Pejalan kaki menunggu untuk menyebrang pada Pelican Crossing di samping Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin 17 Desember 2018. Beda Pelican Crossing dengan zebra cross adalah kalau pelican crossing dikasih lampu, ada tombolnya juga untuk kasih suara saat menyeberang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guiding block atau fasilitas pemandu jalan bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra, juga terpasang di sepanjang trotoar.
Revitalisasi trotoar Jalan Wahid Hasyim merupakan salah satu program perbaikan trotoar di Ibu Kota. Setidaknya ada 80 kilometer trotoar yang akan diperbaiki. Sekitar Rp 556 miliar telah dianggarkan di tahun lalu dan tahun ini untuk proyek tersebut.
Hingga akhir tahun 2019, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menganggarkan sekitar Rp 261 miliar untuk pembangunan trotoar di lima wilayah. Rinciannya di Jakarta Pusat senilai Rp 75 miliar, Jakarta Selatan Rp 100 miliar, Jakarta Utara Rp 35 miliar, Jakarta Barat Rp 25 miliar, Jakarta Timur Rp 25 miliar, plus anggaran perencanaan desain Rp 1 miliar.
Nantinya seluruh trotoar di Ibu Kota lebih modern dengan lebar mencapai 5 meter serta dilengkapi penunjuk arah bagi pejalan kaki, marka jalan, penyeberangan bertombol, kursi, hingga titik penjemputan bagi kendaraan umum.