Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Kepala Sub Koordinator Bendung Katulampa Bogor Andi Sudirman mengungkap mengapa aliran Kali Ciliwung ke Jakarta tetap normal meski Gunung Mas Puncak banjir bandang. Tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa terpantau aman di level siaga IV saat hujan deras menyebabkan banjir bandang di Puncak pada Selasa lalu.
Andi mengatakan Jakarta aman dari banjir kiriman sebab saat itu hujan hanya terjadi di kawasan Puncak sebelah selatan dan hujan lokal di Kota Bogor berintensitas kecil.
"Bukan tidak sampai ke Ciliwung, sampai mah sampai cuma airnya berlumpur dan kotor," kata Andi kepada Tempo, Kamis 21 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andi mengatakan TMA Ciliwung di bendung Katulampa akan tinggi jika hujan di kawasan Puncak atau hulu merata, ditambah dengan hujan lokal di kawasan Bogor, baik kota atau kabupaten.
Pada saat banjir bandang Cisarua yang mengakibatkan longsor, hanya terjadi luapan di sumber air sungai Cisampay. "Sungai Ciliwung itu kan induk dari 13 sungai yang mengalirinya, kemarin hanya Cisampay jadi gak begitu signifikan ke debit Katulampa," kata Andi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari ke 13 anak sungai yang mengaliri Ciliwung, yang paling mempengaruhi TMA Bendung Katulampa adalah sungai Ciesek dan Limalang. Dua sungai ini merupakan anak sungai Ciliwung yang bersumber dari kawasan Telaga Warna, Cisarua.
Baca juga: Banjir Bandang di Puncak, Tinggi Air Bendung Katulampa Kota Bogor Aman
Menurut Andi, jika dua sungai tersebut meluap maka kemungkinan besar Kali Ciliwung juga akan besar dan sampai ke Jakarta juga besar. "Yang kemarin selain cuma satu sungai meluap, itu tercampur lumpur juga dan mungkin tereduksi di bendung Ciawi," kata Andi.
M.A MURTADHO