Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jakarta Marak Kebakaran, Pengamat: Petakan Kawasan Pemukiman Padat

Kebakaran, menurut pengamat tata kota Nirwono Joga, lebih sering terjadi di kawasan atau permukiman padat penduduk.

27 Maret 2021 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Garis polisi terpasang di lokasi kejadian kebakaran yang menghanguskan deretan kamar kontrakan di Jalan Pisangan Baru III RT 003 RW 006, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 25 Maret 2021. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 04.50 tersebut berhasil dipadamkan sekitar 1 jam kemudian. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga melihat maraknya kebakaran di Ibu Kota Jakarta, merupakan bukan suatu hal yang baru.

"Sudah tidak mengejutkan, tapi memprihatinkan karena tidak ada upaya pencegahan yang serius sejak dulu," kata Nirwono saat dihubungi, Sabtu, 27 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebakaran, menurut dia, lebih sering terjadi di kawasan atau permukiman padat penduduk. Semestinya pemerintah segera menyusun rencana induk sistem proteksi kebakaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah mesti memetakan kawasan pemukiman padat yang rawan kebakaran, dan menyediakan jumlah kebutuhan alat pencegah kebakaran di tingkat RT/RW kelurahan, kecamatan. "Harus mulai terbangun juga sistem koordinasi dan integrasi pcegahan kebakaran lintas sektoral," ucapnya.

Selain itu, ia menyarankan pemerintah memeriksa regulasi dan legalisasi kawasan pemukiman pasca kebakaran. Pemerintah harus memastikan lahan sesuai peruntukan hunian. "Sehinggag bisa dilakukan peremajaan permukiman baik untuk hunian vertikal, jaringan utilitas gas-listrik-air beraih-sampah-limbah hingga jalur dan tempat evakuasi.

Di sisi lain, kata dia, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan, PLN hingga polisi harus terus menyosialisasikan dan pengecekan penggunaan listrik yang aman dengan memastikan kabel ber-SNI, tidak timpah tindih, dan tidak melebihi beban.

Yang tidak kalah penting adalah edukasi penggunaan kompor gas yang aman, pelatihan pengoperasinalan dan perawatan alat pemadam kebakaran ringan, serta simulasi berkala dengan melibatkan warga atau sukarelawan pemadam kebakaran.

Revitalisasi armada pemadam kebakaran, petugas, peralatan pemadam, pelengkapan pendukung seperti pompa hidean dan pasokan air yang memadai, penyediaan pos pemadam di setiap kelurahan. "Kalau semua itu dilaksanakan, kebakaran bisa diminimalisir."

Baca juga : Pabrik Cat di Tangerang Kebakaran, 11 Mobil Pemadam Dikerahkan

Untuk diketahui, kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Pisangan Baru III RT.06/10, Matraman, Jakarta Timur, Kamis dini hari, 25 Maret 2021, menelan 10 korban jiwa.

Kebakaran mulai pukul 04.50 WIB. Pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengerahkan 14 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan kobaran api yang diduga berasal dari korsleting listrik. Api padam pukul 05.50 WIB. Kerugian materi akibat peristiwa kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 800 juta.

IMAM HAMDI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus