Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah skenario penanganan apabila terjadi ledakan jumlah pasien positif terjangkit virus corona baru atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Ibu Kota. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan skenario itu disiapkan untuk menangani wabah corona jika jumlah kasus mencapai 1.000-8.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"DKI Jakarta sudah menyiapkan skenario untuk menangani ketika kasusnya berjumlah 500, 1.000, bahkan sampai dengan 8.000 orang terkonfirmasi positif," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Selasa lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Widyastuti, salah satu skenario yang disiapkan adalah mengelompokkan pasien ke dalam tiga kategori berdasarkan tingkat kedaruratan. Kelompok pertama kategori parah/kritis sebesar 8 persen, kelompok kedua kondisi berat 12 persen, dan kelompok ketiga kondisi ringan 80 persen.
"Dengan pengelompokan ini, perawatan intensif akan diprioritaskan bagi kelompok dengan kondisi parah dan kondisi berat," ujar Widyatuti.
Dua kelompok itu, kata Widyastuti, membutuhkan fasilitas kesehatan yang lengkap, antara lain ventilator (alat bantu pernapasan), bantuan oksigen, dan peralatan medis yang intensif. "Ini levelnya ICU dan IGD," ucapnya. Sedangkan pasien dengan gejala ringan bisa menjalani perawatan di Wisma Atlet Kemayoran atau rumah sakit rujukan.
Widyastuti menambahkan, skenario itu telah disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi yang secara khusus membahas penanganan Covid-19. Koordinasi dengan pemerintah pusat itu dinilai penting karena jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 terus meningkat.
Selain itu, kata Widyastuti, pemerintah Jakarta telah berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat ihwal skenario penanganan Covid-19. "Pemprov DKI akan terus berkoordinasi dengan Pangdam, Kapolda, dan Satgas Nasional terutama dalam pemanfaatan Wisma Atlet," kata Widyastuti.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru menjalankan rapid test Covid-19 untuk wilayah Jakarta Selatan. Tes ini menjangkau 520 orang. "Faskes (sedang) diproses. Nanti kalau laporannya sudah diterima, akan kami sampaikan," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir di Corona.jakarta.go.id, jumlah warga Ibu Kota yang positif Covid-19 sebanyak 472 orang, pasien sembuh 27 orang, meninggal 43 orang. Jumlah warga yang menjalankan isolasi mandiri 112 orang dan masih dalam perawatan 290 orang.
Selain itu, warga yang masih menunggu hasil laboratorium berjumlah 4.479 orang. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 1.872 orang (463 masih dipantau, 1.409 sudah selesai dipantau). Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 899 orang (608 masih dirawat di rumah sakit, 291 sudah pulang dan sehat).
Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, menuturkan jumlah kasus positif Covid-19 secara nasional mencapai 790 orang hingga Rabu, 25 Maret 2020. Dari jumlah tersebut, 58 orang meninggal. "Ada penambahan pasien meninggal sebanyak tiga orang secara nasional," ujar Yurianto, kemarin. TAUFIQ SIDDIQ | INGE KLARA SAFITRI
Jakarta Siapkan Skenario untuk Antisipasi Ledakan Jumlah Pasien
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo