Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jalan Utama Ciledug-Larangan Tangerang Banjir, Warga Kesulitan Datangi TPS

Banjir di Ciledug-Larangan Tangerang menyebabkan warga kesulitan mendatangi TPS.

14 Februari 2024 | 15.04 WIB

Banjir di  jalan utama dua kecamatan di Kota Tangerang, yakni Ciledug dan Larangan, Rabu, 14 Februari 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Banjir di jalan utama dua kecamatan di Kota Tangerang, yakni Ciledug dan Larangan, Rabu, 14 Februari 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur pada hari pencoblosan menyebabkan banjir menggenangi jalan utama dua kecamatan di Kota Tangerang, yakni Ciledug dan Larangan. Akibatnya, banyak masyarakat yang kesulitan menuju lokasi TPS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan pantauan Tempo pukul 7.45, titik banjir terparah berada di Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Ciledug Raya. Kedua jalan itu menghubungkan Kota Tangerang, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Banjir sedalam paha hingga pinggang orang dewasa itu mengakibatkan banyak kendaraan tak bisa melintas sehingga menimbulkan kemacetan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ayu, warga Larangan, mengaku tak bisa menuju TPS tempatnya memberikan suara. "Saya dari arah Ciledug, mau ke rumah di Larangan, tapi enggak bisa jalan sama sekali. Ketutupan banjir semua" kata Ayu saat ditemui Tempo di lokasi banjir, Rabu, 14 Februari 2024.

Tak hanya Ayu, seorang warga Pesanggrahan, Reyhan, juga menyampaikan keluhannya. Dia khawatir tak bisa mendatangi TPS yang ada di dekat rumahnya. "Saya baru pulang kerja pagi, mau mandi dulu di rumah, lalu nyoblos. Lah ini malah banjir parah," ujar Reyhan. 

Demi menghubungkan kedua jalan itu, petugas pemadam kebakaran beserta Pemerintah Kota Tangerang dan Polres Metro Tangerang Kota menyediakan truk untuk warga yang ingin menyebrang. Truk itu melintasi sebagian jalan protokol yang teredam banjir tersebut. 

Menurut pantauan Tempo, banyak mobil dan motor yang terparkir sepanjang tepi banjir Ciledug-Larangan itu. Terlihat pula beberapa bus Transjakarta dari Puri Beta yang mogok karena memaksa untuk menerobos jalan.

Banjir di jalan protokol ini juga dimanfaatkan warga sekitar untuk menawarkan jasa angkut sepeda motor dengan gerobak. Samsul, tukang bengkel, menyebut bahwa beberapa orang memilih menggunakan jasanya demi bisa mencoblos. "Pada mau buru-buru ke TPS tapi enggak mau motornya kerendem. Kasihan, sih. Jadinya saya tawarin bawa motornya pakai gerobak," ucap Samsul. 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus