Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan mengatakan, jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) Seksi 1 akan dioperasikan pada September 2018. “Dua bulan lagi siap digunakan. Jalan utamanya sudah selesai, hanya tinggal bagian sisinya saja,” kata Iriawan dalam rilis Humas Pemprov Jabar yang diterima Tempo, Rabu, 11 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iriawan mengatakan, kepastian itu diperolehnya dari pengembang jalan tol Bocimi saat berkunjung di sejumlah titik jalan tol tersebut bersama Bupati Bogor Nurhayati, Selasa, 10 Juli 2018. Tuntasnya jalan tol kelak, diharapkan bisa memangkas jarak tempuh Jakarta-Sukabumi atau sebaliknya yang bisa memakan waktu hingga 6 jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepastian tersebut diperoleh menyusul rampungnya pengerjaan konstruksi jalur utama jalan tol Bocimi Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer. Pekerjaan yang tersisa tinggal penyelesaian marka jalan dan infratruktur penunjang jalan tol tersebut.
Kendati demikian, Iriawan mengatakan, masih ada sejumlah permasalahan yang masih harus dibereskan. Diantaranya pembebasan lahan untuk membangun interchange jalan tol tersebut ke arah Caringin, Bogor. “Pembebasan tanah utuk interchange ke arah Caringin ini harus segera dituntaskan,” kata Iriawan.
Jalan tol Bocimi Seksi 1 Ciawi-Cigombong sempat digunakan saat arus mudik Lebaran 2018. “Kalau fungsional itu baru berfungsi jalannya saja. Kekurangannya masih ada,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Sabtu, 9 Juni 2018.
Dedi mengatakan, saat pengoperasian fungsional, jalan tol tersebut masih membutuhkan penyempurnaan. Diantaranya, keberadaan perlintasan kereta sebidang di Caringin, di ujung jalan tol tersebut.
“Trafik kereta api antara Bogor-Sukabumi ini ada 8 kereta. Yakni ke arah Sukabumi 4 kereta, dan ke Bogor 4 kereta, kemudian ada juga angkutan barang. Walau jam kita sudah tahu lalu-lintasnya di situ, tetap harus dijaga juga,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan, jalan tol tersebut diharapkan membantu mengurai kepadatan arus lalu-lintas di jalur Bocimi . “Sangat membantu menurut saya. Ada yang dua arah, ada yang 1 arah. Yang jelas melintasi itu harus hati-hati karena jalan tol itu masih fungsional, belum terpasang utuh kelengkapannya,” kata Dedi.