Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jalur Kereta Bogor-Sukabumi Longsor di 4 Titik

Perjalanan kereta dari kedua arah terputus di Stasiun Maseng dan Cigombong.

3 Januari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Longsor di jalur kereta Bogor-Sukabumi, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BOGOR - Hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Bogor kemarin mengakibatkan tanah longsor di beberapa titik sepanjang rel kereta dari Kota Bogor sampai Maseng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajer Hubungan Masyarakat Daerah Operasi 1 Jakarta PT Kereta Api Indonesia, Edy Kuswoyo, mengatakan, karena tanah longsor, perjalanan kereta rel diesel (KRD) Pangrango rute Bogor-Sukabumi dan arah sebaliknya pun terganggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Telah terjadi longsoran tanah di beberapa titik yang bisa mengganggu keselamatan dan perjalanan kereta," kata Edy, kemarin. "Longsornya tanah ditengarai akibat curah hujan yang tinggi di kawasan Bogor dan sekitarnya."

Edy menerangkan, berdasarkan laporan dari petugas di lapangan, longsoran tanah yang mengganggu perjalanan KRD Pangrango ada di empat titik. Lokasi tanah longsor berada di petak jalan Bogor–Maseng, tepatnya di Kilometer (KM) 12+700, KM 12+200/300, KM 11+00/100, dan KM 11+200/300. Di empat lokasi tersebut tanah ambles dengan kedalaman rata-rata 7 meter.

Setelah mendapat laporan tentang tanah longsor tersebut, menurut Edy, PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta sudah menerjunkan puluhan petugas untuk melakukan perbaikan jalur agar dapat kembali dilintasi kereta. "Tim dan petugas di lapangan masih terus berusaha untuk meminimalkan terganggunya perjalanan kereta," ujarnya.

PT Kereta Api kemarin membatalkan sejumlah jadwal perjalanan kereta rute Bogor-Sukabumi dan arah sebaliknya. Pada waktu normal, saban hari ada enam perjalanan kereta penumpang rute Bogor–Sukabumi dan arah sebaliknya.

Selanjutnya, PT Kereta Api akan memotong relasi (perjalanan) kereta rute Bogor-Sukabumi hingga jalur tersebut dinyatakan aman. Kemarin, perjalanan kereta Pangrango KA 393 dari Stasiun Paledang, Bogor, hanya sampai Stasiun Maseng. Adapun Pangrango KA 394 berangkat kembali dari Stasiun Maseng sampai Stasiun Paledang, Kota Bogor.

Dari arah Sukabumi, Kereta Pangrango relasi Sukabumi-Bogor berjalan hanya sampai Stasiun Cigombong. Selanjutnya, kereta akan kembali dari Stasiun Cigombong menuju Stasiun Kota Sukabumi.

Bagi penumpang yang telah membeli tiket kereta Pangrango rute Sukabumi-Bogor atau sebaliknya, mereka bisa membatalkan perjalanan di stasiun terdekat. Mereka akan mendapatkan penggantian uang 100 persen. Apabila tetap ingin menggunakan kereta Pangrango, penumpang bisa membeli tiket kembali dengan relasi Sukabumi-Cigombong atau Bogor-Maseng saja.

Ini bukan pertama kalinya perjalanan kereta rute Bogor-Sukabumi terputus karena tanah longsor. Pada Februari tahun lalu, tebing setinggi 30 meter dan lebar 100 meter di bawah rel ambrol menimpa tiga rumah penduduk di Kampung Maseng, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Lima orang meninggal karena tertimbun tanah. Selain itu, rel menggantung di Kilometer 13+8/9, antara Stasiun Batu Tulis dan Stasiun Maseng sehingga tidak bisa dilewati kereta.

Kala itu, pemicu tanah longsor juga hujan lebat. Perbaikan jalur kereta memakan waktu hampir dua pekan. Saban hari, petugas dan alat berat bekerja selama 24 jam untuk mengeruk tanah longsor, memasang turap, dan memadatkan tanah untuk pemasangan beton bantalan rel. Adapun rel yang diganti panjangnya sekitar 40 meter.

Sembilan bulan kemudian, pada November lalu, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor kembali memicu tanah longsor. Kali ini, tanah longsor menimbun rel kereta di jalur Cigombong-Cicurug KM 20+0/1 dan 19+8/9. Akibat longsoran tanah tersebut, kereta api Pangrango rute Bogor-Sukabumi sempat mengalami gangguan. Kereta tertahan di Stasiun Maseng selama lebih satu jam. Kereta bisa kembali melaju pelan-pelan setelah petugas membersihkan rel kereta dari tanah longsor itu.

M. SIDIK PERMANA | JAMALUDIN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus