Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga semakin banyak diminati masyarakat meski sering menimbulkan cedera, khususnya pada bahu, tangan, dan kaki. Cedera saat berolahraga dapat dialami siapa saja, baik masyarakat biasa atau atlet profesional sekali pun, dengan dampak yang sama, tidak dapat melanjutkan kegiatan olahraga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, dokter spesialis bedah ortopedi di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Iman Widya Aminata, menyatakan cedera akibat berolahraga memerlukan penanganan yang tepat dan cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hal itu sangat penting untuk meminimalkan risiko jangka panjang yang ditimbulkan," ujarnya.
Cedera tersebut dapat berupa peradangan otot maupun sendi akibat salah posisi, otot yang sobek, ataupun dislokasi otot, tulang, dan sendi.
Kondisi-kondisi itu bisa saja dialami olahragawan seperti akibat kesalahan posisi bagian tubuh saat berolahraga dan bersinggungan dengan sesama pemain, teknik bermain yang kurang tepat, dan penggunaan otot yang berlebihan.
Baca juga:
Cedera Saat Olahraga Gara-gara Sepelekan 7 Hal Ini
3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Pasca Cedera
Cedera Lutut Kronis Kini Ditangani Hanya dalam Waktu 1 Jam
Cedera bahu dapat terjadi baik pada tulang maupun otot, tetapi struktur tulang yang lebih keras menyebabkan cedera paling sering terjadi pada otot. Untuk cedera bahu ringan dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan memaksimalkan kerja bahu melalui fisioterapi.
Adapun cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan istirahat, penggunaan kompres es untuk meredakan nyeri, pemberian analgesik, serta terapi untuk membantu proses pemulihan bahu.
Untuk cedera bahu dengan kondisi tertentu, seperti sobeknya otot atau dislokasi bahu, pasien memerlukan diagnosa dan penanganan yang lebih komprehensif.
"Perlu dilakukan berbagai upaya diagnosa, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi medis modern, seperti CT Scan atau MRI. Diagnosis perlu dilakukan untuk mengetahui lokasi serta mengidentifikasi cedera yang terjadi dengan lebih akurat untuk menentukan penanganan selanjutnya," paparnya.
Diagnosa dengan teknologi seperti CT Scan dapat memberikan rekonstruksi tiga dimensi untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai permasalahan yang dialami. Jika kondisinya sudah sangat serius, maka bisa jadi perlu dilakukan tindakan pembedahan.