Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kita tentu ingin tahu, sebenarnya seberapa sering rambut harus dicuci alias dikeramas. Apakah keramas setiap hari baik buat rambut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertanyaan-pertanyaan tersebut ternyata tidak bisa dijawab dengan satu jawaban. Perbedaan kondisi dan jenis rambut menentukan seberapa sering kita harus keramas. Berikut panduannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
#Rambut berminyak
Untuk mengurangi minyak yang cepat diproduksi oleh kulit kepala pemilik rambut berminyak, sebaiknya ia mencuci rambutnya setiap hari. Namun, agar ujung rambut tidak menjadi kering, sebaiknya pilihlah sampo yang sifatnya membersihkan dengan lembut dan mengandung bahan-bahan alami, seperti peppermint, eucalyptus, dan minyak tea tree. Jangan lupa untuk tetap menggunakan kondisioner yang diaplikasikan ke batang dan ujung rambut.
#Rambut tebal
Jika memiliki rambut yang tebal dengan teksur batang rambut yang besar, sebaiknya keramas dilakukan setiap dua hari sekali. Selain itu, dianjurkan untuk menyikat rambut lebih sering agar minyak yang diproduksi kulit kepala lebih terdistribusi secara merata. Untuk melembutkan rambut, pilihlah produk perawatan yang mengandung pelembab alami, seperti minyak argan atau shea butter.
#Rambut normal dan lurus
Jenis rambut normal dan lurus cenderung lebih cepat berminyak dan kelihatan lepek. Jadi, keramas setiap hari dianjurkan untuk menjaga keindahan rambut. Selain itu, pilihlah bahan pencuci rambut yang tidak terlalu mengandung minyak. Pilihan yang bisa digunakan adalah kandungan lidah buaya, seledri, kamomil, atau bahan lain yang tak terlalu berat.
#Rambut keriting
Rambut keriting sebaiknya dicuci setiap tiga atau empat hari sekali. Produk perawatan yang digunakan sebaiknya mengandung minyak nabati alami, seperti minyak kelapa atau minyak argan agar kelembaban rambut terjaga dan tekstur rambut tetap indah.